Baitul Maqdis Institute Kecam Hadirnya Peter Berkowitz pelaku Pendukung Genosida Gaza Dalam Orasi Ilmiah di UI

Peter Berkowitz ( foto: media asia)
👁️ 1 views
INFOFILANTROPI.COM, JAKARTA – – Universitas Indonesia (UI) mengundang peneliti dari Universitas Stanford, Peter Berkowitz, untuk menyampaikan orasi ilmiah dalam kegiatan Pengenalan Sistem Akademik Program Pascasarjana UI di Kampus UI, Depok, pada Sabtu (23/8/2025).
Menanggapi hal tersebut, Baitul Maqdis Institute menyatakan keprihatinan sekaligus kecaman atas diundangnya Peter Berkowitz, sosok yang dikenal sebagai pendukung agresi brutal dan genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza.
“Sebagai lembaga akademik yang seharusnya menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan, UI telah melakukan tindakan yang sangat disayangkan dengan memberikan panggung bagi tokoh yang secara terbuka mendukung kebijakan luar negeri Israel yang menindas dan menzalimi rakyat Palestina,” ungkap Direktur Eksekutif Baitul Maqdis Institute, Pizaro Gozali Idrus dalam keterangan tertulis
Dalam catatan Baitul Maqdis Institute, Peter Berkowitz, mantan pejabat AS pada era periode pertama Presiden Donald Trump, tercatat sebagai salah satu arsitek narasi pembenaran terhadap tindakan militer Israel yang telah menewaskan ribuan warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan, di Jalur Gaza. Hingga kini, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mencatat hampir 63.000 warga Gaza tewas sejak Oktober 2023, termasuk ratusan warga yang mati kelaparan akibat genosida penjajah Israel.
“Tidak sulit mencari opini, pemikiran, dan visi Berkowitz yang sangat militan mendukung penjajah Israel. Bahkan akademisi pendukung Zionisme itu sangat getol mengkritisi pihak-pihak di AS dan Eropa, seperti akademisi, mahasiswa, jurnalis, diplomat yang mengutuk tindakan genosida Gaza seperti tercermin dalam opini-opininya di situs media konservatif AS realclearpolitics.com seperti Human-Rights Bodies Corrupt Human Rights To Vilify Israel pada 27 April 2025, Disregarding Military Necessity To Accuse Israel of War Crimes, pada 22 Desember 2024, Trump and Congress Gear Up To Fight Campus Antisemitism pada 24 November 2024, dan masih banyak lagi,”sambung Pizaro.
Dalam opini-opininya, sambung Pizaro, terpampang jelas bagaimana pandangan-pandangannya sangat bias dan selalu memakai perspektif penjajah dan mengabaikan pandangan-pandangan akademik terhadap hak-hak bangsa Palestina. Atas dasar itu, kami mempertanyakan: nilai ilmiah macam apa yang dapat dipetik dari orasi seorang Berkowitz? Bukankah dunia akademik seharusnya menjadi ruang yang menjunjung tinggi objektivitas, keadilan, dan keberpihakan pada kemanusiaan?
“Karena itu, Baitul Maqdis Institute menilai terlalu naif jika UI, sebagai institusi pendidikan tinggi terkemuka, mengaku kurang hati-hati dalam memeriksa background Berkowitz, karena tulisan-tulisannya, yang sangat aktif berdiri sebagai pendukung utama genosida yang dilakukan penjajah Israel di Jalur Gaza, amat mudah dilacak oleh publik,”imbuhnya.
Mengundang Berkowitz, sambung Pizaro, dalam forum akademik bukan hanya mencederai rasa keadilan masyarakat Indonesia yang secara luas mendukung perjuangan rakyat Palestina, tetapi juga merupakan bentuk normalisasi terhadap kejahatan kemanusiaan.
“Kami menyerukan kepada Universitas Indonesia untuk menginvestigasi kejadian ini dan menuntut posisi UI secara nyata dan praktis sebagai institusi yang berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan universal, bukan malah memfasilitasi tokoh-tokoh yang mendukung penjajahan dan pelanggaran hak asasi manusia,” ajak Pizaro.
Selain itu Baitul Maqdis Institute juga mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya kalangan intelektual, akademisi, dan mahasiswa, untuk tetap kritis terhadap infiltrasi ideologis yang mencoba menormalisasi penjajahan atas nama diplomasi atau akademik.
Tanggapan Universitas Indonesia
Sementara itu menanggapi kritikan dari berbagai kalangan, Direktur Humas Universitas Indonesia, Arie Afriansyah, menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah aktif melayangkan kritik kepada UI. Ia mengatakan, kritik yang disampaikan merupakan wujud dari kebebasan dalam berekspresi.
Arie menegaskan UI selalu berkomitmen untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina agar bisa bebas dari penjajahan Israel sebagaimana termaktub dalam UUD 1945. Dukungan itu pernah disampaikan langsung Rektor UI, Heri Hermansyah, saat menerima kunjungan Duta Besar Palestina pada (17/1/2025) lalu.
Arie juga menambahkan, hadirnya Berkowitz dalam kegiatan itu bertujuan untuk menambah ilmu dalam bidang sains, sosial humaniora, teknologi, teknik, dan matematika bagi para mahasiswa pascasarjana dengan menghadirkan profesor dari universitas terkemuka. Berkowitz dinilai paling mumpuni untuk menyampaikan orasi ilmiah terkait bidang tersebut.
Sebagaimana diketahui Peter Berkowitz merupakan keturunan Yahudi yang kerap menyatakan dukungan terhadap Israel. Dukungan itu disampaikan oleh Berkowitz melalui buku ataupun artikel, salah satunya buku berjudul ‘Israel and The Struggle Over the International Laws of War’ yang diterbitkan tahun 2012.[ ]
