Pengiriman 141 Hewan Qurban ke Pulau Terluar Sumut oleh BMH
Pengiriman 141 Hewan Qurban ke Pulau Terluar Sumut oleh BMH
INFOFILANTROPI.COM, Langkat – Jumat – BMH Sumatera Utara (BMH Sumut) bersama sejumlah mitranya telah berhasil mengirimkan 141 ekor hewan qurban ke pulau terluar Sumatera Utara, yaitu desa Pulau Tello, Kecamatan Pulau-Pulau Batu, Kabupaten Nias Utara Selatan. Pengiriman ini menjadi prioritas karena jaraknya yang sangat jauh, memerlukan beberapa kali pergantian transportasi, mulai dari truk hingga kapal feri, dengan total perjalanan mencapai 27 jam.
Sebelum dikirim, BMH memeriksa kondisi setiap hewan qurban untuk memastikan kesehatannya dan bobot yang sesuai dengan syarat qurban. Tindakan ini diambil untuk memastikan kesesuaian dengan akad yang telah disepakati dengan para pequrban.
Lukman BAMS, ketua BMH Sumatera Utara, menyatakan bahwa pengiriman hewan qurban ini adalah langkah awal dari ekspedisi kebaikan qurban tanpa batas yang dilaksanakan oleh BMH Sumut tahun ini. Ekspedisi ini akan berlanjut hingga berakhirnya hari tasyrik.
Strategi pelaksanaan qurban oleh BMH tahun ini difokuskan pada wilayah pedalaman, pulau terluar, dan daerah minoritas. Penerima manfaat dipastikan berasal dari golongan dhuafa, muallaf, santri dhuafa, dan tahfidz. BMH tidak hanya mengawal distribusi hewan qurban, tetapi juga mengawasi proses pemotongan dan pengolahannya.
Lukman menambahkan bahwa BMH juga berupaya mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan qurban yang sesuai syariat, baik, dan benar. Selain itu, BMH berusaha menyajikan laporan pelaksanaan qurban yang transparan dan terukur, mulai dari sebelum pemotongan, saat pengolahan, hingga pembagian kepada penerima manfaat. Laporan ini akan disusun secara terperinci dan dapat dipertanggungjawabkan.
Rencana ke depan, BMH akan melanjutkan penyaluran dan pemotongan qurban di berbagai desa di Sumatera Utara, termasuk desa Mompang Julu di Mandailing Natal, Janji Manahan di Padang Lawas Utara, Tapanuli Tengah, Tebing Tinggi, desa Lau Gambir dan Bagan di Deli Serdang, desa Turpuk Sihotang dan Janji Martahan di Samosir, serta desa Fowa di Gunung Sitoli, Nias.
