5 Oktober 2025

Kemenag Susun Terjemahan Al-Qur’an dalam Bahasa Betawi: Langkah Penting Pelestarian Bahasa Daerah

Kemenag Susun Terjemahan Al-Qur'an dalam Bahasa Betawi: Langkah Penting Pelestarian Bahasa Daerah

Kemenag Susun Terjemahan Al-Qur'an dalam Bahasa Betawi: Langkah Penting Pelestarian Bahasa Daerah

0 views

INFOFILANTROPI.Jakarta – Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama (Balitbang Diklat Kemenag) tengah gencar memperkaya terjemahan Al-Qur’an dalam bahasa daerah. Salah satu proyek terbaru mereka adalah penerjemahan Al-Qur’an ke dalam Bahasa Betawi, yang kini sedang dalam proses penyelesaian. Kepala Balitbang Diklat Kemenag, Suyitno, menyatakan bahwa penerjemahan ini hampir mencapai setengah jalan.

“Dalam empat bulan terakhir, kami telah berhasil menerjemahkan 15 juz. Kami berharap penerjemahan ini bisa segera rampung,” ujar Suyitno di Jakarta pada Rabu (10/7/2024).

Moh. Isom, Kepala Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Balitbang Diklat Kemenag, mengungkapkan tiga alasan utama di balik pemilihan Bahasa Betawi untuk terjemahan Al-Qur’an.

Pertama, Bahasa Betawi memiliki jumlah penutur yang signifikan di Indonesia. “Dengan hampir lima juta penutur, Bahasa Betawi membuktikan dirinya sebagai bahasa yang komunikatif, menarik, dan dinamis. Penuturnya tersebar tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di Bekasi, Depok, Karawang, dan Tangerang,” jelas Isom.

Kedua, banyak kosakata Bahasa Betawi yang mulai punah atau bahkan sudah hilang. “Faktor-faktor seperti urbanisasi yang menggeser kampung-kampung Betawi di Jakarta, arus modernisasi, dan perkawinan lintas etnis membuat bahasa ini semakin terpinggirkan,” tambahnya.

Ketiga, sebagian besar masyarakat Betawi beragama Islam dan menjadikan Al-Qur’an sebagai kitab suci. Terjemahan Al-Qur’an dalam Bahasa Betawi diharapkan dapat memudahkan masyarakat Betawi untuk memahami dan mengamalkan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Isom, proyek ini ditargetkan selesai dalam dua tahun. Setelah proses validasi, hasil terjemahan akan ditashih di Lembaga Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Kementerian Agama.

“Setelah ditashih, terjemahan Al-Qur’an Bahasa Betawi akan dikembangkan dalam bentuk digital yang bisa diakses melalui Android, iOS, dan Microsoft Word,” tutup Isom.

Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Kepala Balitbang Diklat Kemenag Suyitno, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Asep Saepudin Jahar, Kepala Biro Dikmental Provinsi DKI Jakarta, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Ketua Pusat Studi Betawi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ketua Lembaga Kebudayaan Betawi, serta peserta dari Puslitbang LKKMO.

Inisiatif ini merupakan langkah penting dalam melestarikan Bahasa Betawi dan memperkaya khazanah terjemahan Al-Qur’an di Indonesia.