Galanggang Arang Sawahlunto 2024: Perayaan 5 Tahun WTBOS
![Galanggang Arang Sawahlunto 2024: Perayaan 5 Tahun WTBOS](https://infofilantropi.com/wp-content/uploads/2024/07/18JuliBu-galanggangarangsawahlunto1croop.jpg)
Galanggang Arang Sawahlunto 2024: Perayaan 5 Tahun WTBOS
INFOFILANTROPI.COM, Sawahlunto, Sumatra Barat – Tahun ini, perayaan Galanggang Arang Kota Sawahlunto terasa istimewa karena bertepatan dengan peringatan 5 tahun pengakuan Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO. Pengakuan ini diberikan pada 6 Juli 2019 di Baku, Azerbaijan, dalam Sidang Komite Warisan Dunia ke-43.
Pengakuan WTBOS ini merupakan kebanggaan besar bagi Indonesia. WTBOS bergabung dengan deretan warisan budaya dunia lainnya dari Indonesia seperti Kompleks Candi Borobudur, Kompleks Candi Prambanan, Situs Manusia Purba Sangiran, Subak di Bali, dan Sumbu Filosofi Yogyakarta.
Sejak tahun lalu, Galanggang Arang diluncurkan oleh Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (PPK) Ditjen Kebudayaan, Kemendikbudristek R.I., sebagai platform untuk memperkuat ekosistem WTBOS. Acara ini dimulai dengan kick-off di Padang pada 19 Oktober 2023 dan berlanjut di delapan titik lainnya dalam kawasan zonasi WTBOS.
Menurut Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan, WTBOS menunjukkan betapa pentingnya peran ekstraksi sumber daya alam di negara jajahan dalam tatanan ekonomi dunia modern. “WTBOS bisa menjadi tempat belajar tentang sejarah Indonesia dalam kancah global, peran pengetahuan lokal dalam peradaban modern, dan pentingnya memahami warisan kolonial dengan kritis,” katanya.
Galanggang Arang 2024 dibuka pada 4 Mei di Jembatan Siti Nurbaya dan dilanjutkan ke kota Solok. Puncak acara akan digelar di Sawahlunto pada 3-6 Juli 2024. Acara ini akan memanfaatkan berbagai situs cagar budaya WTBOS, termasuk PLTU Salak, Taman Silo, dan Museum Goedang Ransoem, untuk menghidupkan kembali ruang-ruang publik di kota ini.
Edy Utama, kurator Galanggang Arang, menyatakan bahwa penggunaan cagar budaya WTBOS sebagai ruang publik adalah upaya strategis untuk melestarikan warisan dunia. Konsep ini mendapat dukungan penuh dari Pj. Walikota Sawahlunto, Fauzan Hasan, M.Si, dan General Manager PT. Bukit Asam Tbk, Yulfaizon.
Dalam rapat koordinasi, Fauzan Hasan mengungkapkan bahwa pemanfaatan cagar budaya WTBOS untuk kegiatan seni budaya sangat menarik. “Sawahlunto memiliki 45 situs cagar budaya yang bisa dikembangkan sebagai ruang publik baru,” katanya. Yulfaizon menambahkan bahwa Sawahlunto, dengan kekayaan warisannya, siap mendukung kota ini sebagai destinasi wisata dunia. PT. Bukit Asam Tbk juga tengah merenovasi kantor pusatnya, salah satu cagar budaya WTBOS, untuk menjadi hotel heritage bintang empat.
Perayaan Bersama Musisi Dunia
Rangkaian acara Galanggang Arang Sawahlunto dari 3-6 Juli 2024 dirancang untuk merayakan bersama warga dunia. Edy Utama telah mengundang beberapa musisi internasional untuk berpartisipasi dalam perayaan ini.
Dari Jepang, Miho dan Katsu akan menampilkan lagu khusus tentang Sawahlunto sebagai kota warisan dunia. Wilmer Montoya alias Pacha Chalwanka dari Peru akan membawa musik tradisional dari Pegunungan Andes, warisan budaya Inca. Instrumen purba dari bambu akan menghidupkan suasana cagar budaya WTBOS.
Gilang Ramadhan, drummer terkenal Indonesia, juga akan berpartisipasi dalam perayaan 5 tahun WTBOS. Selain penampilan solo, ia akan berkolaborasi dengan musisi lokal, termasuk seniman tetabuhan nusantara dari Sawahlunto. Taufik Adam, musisi asal Sumatera Barat, akan menampilkan musik kolaborasi tiga benua dengan Berhard Batchelet dari Swiss dan Ndo-mbemba Kanoute dari Senegal, serta karya baru khusus untuk Galanggang Arang.
Dialog dan Workshop
Galanggang Arang Sawahlunto juga akan menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk memperkuat ekosistem WTBOS. Ada dialog pengenalan WTBOS untuk kaum muda, lokakarya untuk guru-guru MGMP, dan diskusi tentang musik tradisi nusantara dengan Arrahmuddin Ali dari LMK Musik Tradisi Nusantara. Gilang Ramadhan akan mengadakan workshop musik dengan seniman lokal, diharapkan menghasilkan komposisi baru yang akan dipersembahkan pada puncak acara.
Pada 6 Juli 2024, acara puncak akan dirayakan dengan pawai budaya multi etnik di sekitar Kota Sawahlunto, melibatkan komunitas musik setempat. Edy Utama berharap rangkaian acara ini dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat dan pemangku kepentingan untuk merawat dan melindungi warisan dunia WTBOS.