Pimpinan BWI Bertemu KH. Ma’ruf Amin: Dorong Gerakan Wakaf Indonesia hingga ke Daerah
![Pimpinan BWI Bertemu KH. Ma’ruf Amin: Dorong Gerakan Wakaf Indonesia hingga ke Daerah](https://infofilantropi.com/wp-content/uploads/2024/07/24JuliIF-bwi.go_.id-Ketua-BWI-Bertemu-Wapres-1024x576.png)
Pimpinan BWI Bertemu KH. Ma’ruf Amin: Dorong Gerakan Wakaf Indonesia hingga ke Daerah
INFOFILANTROPI.COM, – Badan Wakaf Indonesia (BWI) mengadakan pertemuan dengan Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin pada Senin, 22 Juli 2024. Dalam pertemuan ini, Ketua BWI, Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, memaparkan sejumlah poin penting mengenai perkembangan wakaf di Indonesia.
Prof. Kamaruddin memperkenalkan kepengurusan baru BWI periode 2024-2027 dan mengungkapkan bahwa wakaf tanah di Indonesia meningkat sebesar 6 persen setiap tahun. Selain itu, potensi wakaf uang di Indonesia mencapai 180 triliun rupiah, dengan total wakaf uang yang terkumpul saat ini sebesar 2,7 triliun rupiah.
“Alhamdulillah, wakaf kita saat ini mengalami perkembangan signifikan. Wakaf tanah tumbuh 6 persen setiap tahun,” ungkap Prof. Kamaruddin Amin.
Untuk mendorong pencapaian wakaf, BWI meluncurkan program strategis “Gerakan Indonesia Berwakaf”. Program ini meliputi aktivasi wakaf uang ASN Kemenag, wakaf calon pengantin (Catin), jamaah haji dan umroh, Badan Kesejahteraan Masjid (BKM), serta mendorong partisipasi pemangku kepentingan lainnya.
“Kami sedang menggagas ‘Gerakan Indonesia Berwakaf’, termasuk aktivasi wakaf uang ASN Kemenag, wakaf calon pengantin, jamaah haji dan umroh, BKM, serta mendorong pemangku kepentingan lainnya,” ujar Prof. Kamaruddin.
- Ma’ruf Amin memberikan apresiasi atas perkembangan wakaf di Indonesia dan mengingatkan sejarah serta tantangan dalam pengembangan wakaf, terutama wakaf uang. Pada tahun 2002, sebagai Ketua Komisi Fatwa MUI, KH. Ma’ruf Amin mengeluarkan fatwa yang membolehkan wakaf uang, dengan mempertimbangkan kekalnya nilai pokok dari wakaf uang tersebut.
“Merujuk pada kekalnya harta benda wakaf pada ‘ain-nya (materi bendanya), wakaf uang tidak boleh, karena fisik wakaf uang akan habis. Oleh karena itu, kita mengambil kekalnya pada asali-nya (pokoknya). Sehingga pada tahun 2002, kami mengeluarkan fatwa MUI tentang kebolehan wakaf uang,” jelas KH. Ma’ruf Amin.
Wakil Presiden juga membahas pembentukan Badan Wakaf Indonesia dan pentingnya dukungan pemerintah dalam memperkuat ekosistem ekonomi syariah, termasuk inisiatif Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) dan Cash Waqf Linked Deposit (CWLD) yang diinisiasi oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
“Sekarang ada juga Cash Waqf Linked Deposit (CWLD). Jika hanya deposito biasa, bunganya lebih rendah. Dengan CWLD, kami berharap manfaat wakaf memberikan dampak yang lebih besar. Penempatan dan investasi wakaf harus di lembaga keuangan yang aman dan terpercaya seperti Bank Syariah Indonesia. Jangan sampai wakaf kita tidak aman,” ujar KH. Ma’ruf Amin.
- Ma’ruf Amin menyatakan dukungan penuh terhadap “Gerakan Indonesia Berwakaf” dan mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, untuk berpartisipasi dalam gerakan ini.
“Gerakan Wakaf Nasional jangan hanya di tingkat nasional. Provinsi-provinsi atau daerah-daerah juga harus digerakkan. Yang saya tahu, Riau dan Sumbar sudah melakukan gerakan Riau Berwakaf, Sumbar Berwakaf. Kami berharap nanti ada Jabar Berwakaf, Jakarta Berwakaf, dan seterusnya,” tutup KH. Ma’ruf Amin.
Dalam audiensi ini, Prof. Kamaruddin Amin juga mengundang Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin untuk hadir dan memberikan arahan pada puncak Harlah BWI ke-17 yang akan diselenggarakan akhir Agustus 2024. Wakil Presiden menyatakan kesediaannya untuk hadir dalam acara tersebut.
Pertemuan antara Badan Wakaf Indonesia dan Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin ini mencerminkan komitmen bersama untuk mempercepat perkembangan wakaf di Indonesia, serta mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berperan aktif dalam “Gerakan Indonesia Berwakaf”.
Turut mendampingi Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin dalam pertemuan ini adalah Dr. KH. Tatang Astaruddin (Wakil Ketua BWI), Dr. KH. Ahmad Zubaidi (Wakil Ketua BWI), Anas Nasikhin (Sekretaris BWI), dan Wahyu Muryadi (Bendahara BWI).