Kader Hidayatullah se-Sumatera Utara Gelar Refleksi Kemerdekaan dan Tahun Baru Islam di Masjid Nurul Islam, Desa Sukkean, Pulau Samosir
![Hidayatullah Pulau Samosir](https://infofilantropi.com/wp-content/uploads/2024/08/WhatsApp-Image-2024-08-03-at-06.55.59-1024x576.jpeg)
INFOFILANTROPI.COM, PULAU SAMOSIR— Sabtu, 3 Agustus 2024, Menjadi hari istimewa bagi kader dai Hidayatullah se-Sumatera Utara berhimpun di Masjid Nurul Islam, Desa Sukkean, Pulau Samosir. Bertepatan dengan momen Muharam dan peringatan Kemerdekaan Indonesia, komunitas ini berkumpul untuk merenungkan makna kemerdekaan yang sesungguhnya.
Ketua Dewan Pengurus Wilayah Hidayatullah Sumatera Utara, Ust. Subur Prmudya, menyampaikan bahwa merayakan kemerdekaan tidak hanya melalui lomba-lomba seru namun juga dengan menghidupkan kembali semangat juang para pahlawan bangsa.
“Merdeka dari penjajahan nafsu,” ujar Ustaz Subur, “adalah bagaimana kita, sebagai bangsa, menyegarkan spirit kita dalam menghadapi tantangan berat dalam kehidupan bermasyarakat.”
Sementara itu, anggota Dewan Murabbi Wilayah, Ustaz Khairul Anam, menyoroti paradoks yang dihadapi oleh negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Jepang. Meski maju secara militer dan teknologi, kedua negara ini mengalami masalah serius seperti tingginya angka bunuh diri. Ustaz Khairul menggarisbawahi bahwa kemerdekaan sejati lebih dari sekedar kemajuan fisik; ia tentang kesejahteraan mental dan spiritual.
Ustaz Ali Hermawan, Ketua Dewan Murabbi Wilayah, menambahkan bahwa sinergi antara Tahun Baru Islam dan peringatan kemerdekaan harus menjadi sumber kekuatan diri.
“Acara ini tidak boleh hanya seremonial,” katanya, “tetapi harus menjadi momentum bagi kita untuk berbagi lebih banyak dengan hati yang jernih.”
Acara ini dihadiri oleh dai muda dari seluruh Sumatera Utara, mulai dari Nias hingga Langkat. Kehadiran mereka menandakan kesatuan dan kekuatan komunitas dalam memahami dan menyebarkan nilai-nilai kemerdekaan yang mendalam.
Peringatan di Masjid Nurul Islam Pulau Samosir, dengan segala renungan dan diskusi yang dibawa, mengingatkan kita semua bahwa kemerdekaan adalah perjuangan kontinu terhadap penindasan, baik yang fisik maupun yang rohani.
Di momen Muharam ini, mari kita terus menjaga api kebebasan yang telah dinyalakan oleh para pahlawan kemerdekaan dengan terus memperkaya diri dan komunitas dengan nilai-nilai yang mencerahkan dan membebaskan.