BSI Agen Capai 103 Ribu, Transaksi Mencapai Rp31 Triliun

13AgustusIF-BSItransaksi

Dok. BSI

INFOFILANTROPI.COM,  Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus memperluas inklusi dan literasi perbankan serta keuangan syariah melalui layanan agen laku pandai yang kini tersebar hingga pelosok negeri. Hingga Juli 2024, BSI Agen telah mencapai 103.614 agen yang tersebar dari Aceh hingga Papua, dengan total volume transaksi mencapai Rp31 triliun dari sekitar 15.000 transaksi.

Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna, menyatakan bahwa pertumbuhan jumlah BSI Agen telah memperkuat layanan perbankan syariah dan menunjukkan peningkatan minat masyarakat terhadap transaksi keuangan syariah. Ini juga berdampak positif dengan terbukanya lapangan kerja baru melalui profesi BSI Agen.

“Kami berharap ekosistem syariah ini dapat berkembang lebih jauh dan memberikan dampak sosial serta ekonomi yang positif bagi masyarakat di masa depan. Melalui BSI Agen, kami berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah di seluruh Indonesia,” ujar Anton.

Ia juga menambahkan bahwa tingginya volume transaksi ini diharapkan mampu menggerakkan ekonomi masyarakat hingga ke tingkat akar rumput, terutama dalam kondisi ekonomi yang dinamis saat ini. Sebagian besar BSI Agen, sekitar 60%, berada di Provinsi Aceh, sementara sisanya tersebar di Pulau Jawa.

Mayoritas BSI Agen adalah toko sembako dan toko pulsa, yang menunjukkan bahwa peran BSI Agen dapat diadopsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Anton menjelaskan bahwa untuk menjadi BSI Agen, perseroan menetapkan standar khusus untuk memastikan layanan yang diberikan sesuai dengan standar terbaik.

“Kami menerapkan standar yang ketat dan memberikan pelatihan yang memadai kepada calon agen agar mereka mampu memberikan layanan yang sesuai dengan standar perusahaan,” kata Anton.

Sebagai informasi, agen laku pandai adalah program Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang bertujuan untuk menyediakan layanan perbankan atau keuangan lainnya melalui kerja sama antara bank dan pihak ketiga (agen bank). Program ini didukung oleh penggunaan teknologi informasi dan bertujuan mendukung inklusi keuangan, sejalan dengan aspirasi pemerintah Indonesia melalui program Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) yang dicanangkan pada Juni 2012, dengan branchless banking sebagai salah satu program utamanya.

Peluang untuk Tingkatkan Kesejahteraan

Untuk tahun ini, Bank Syariah Indonesia menargetkan wilayah-wilayah potensial dalam penyebaran layanan BSI Agen. Salah satu strategi yang dilakukan adalah pembinaan UMKM potensial, warung kelontong, serta komunitas atau ekosistem halal.

Langkah ini bertujuan untuk memastikan optimalisasi layanan dan meningkatkan inklusi perbankan serta keuangan syariah, terutama di desa dan wilayah yang sulit dijangkau oleh kantor cabang.

“Kami ingin membuka peluang baru bagi masyarakat untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga mereka,” pungkas Anton.