Pertamina UMK Academy 2024: Menjadi Wadah Pengembangan Wirausaha Tangguh
![Pertamina UMK Academy 2024: Menjadi Wadah Pengembangan Wirausaha Tangguh](https://infofilantropi.com/wp-content/uploads/2024/09/2SeptemberBUIF-Pertaminaacademikmenteriteten.jpeg)
Dok. Pertamina
INFOFILANTROPI.COM, Jakarta – PT Pertamina (Persero) kembali menggelar kick off UMK Academy 2024 dengan skala nasional. Program yang membawa tagline “Beri Energi Baru, Menuju UMK Maju” ini diharapkan mampu mendorong para pelaku usaha mikro kecil (UMK) untuk semakin berkembang dan naik kelas, bahkan menembus pasar internasional.
Pertamina UMK Academy 2024 pada level nasional ini merupakan kelanjutan dari program di tingkat regional. Sebelumnya, dari 8.500 pendaftar di tingkat regional, sebanyak 1.686 UMK berhasil lolos mengikuti program ini, dan 523 UMK di antaranya kini maju ke tahap nasional.
Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki, memberikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan Pertamina UMK Academy. Menurutnya, program ini sejalan dengan upaya Pemerintah untuk meningkatkan daya saing pelaku UMK agar terus berkembang. Program yang dimulai sejak tahun 2020 ini telah terbukti mampu membawa UMK ke jenjang yang lebih tinggi.
“Terima kasih kepada Pertamina atas kontribusinya yang luar biasa dalam mendukung pertumbuhan UMK dan perekonomian nasional,” ujar Teten saat membuka kick off Pertamina UMK Academy 2024 Nasional secara virtual pada Kamis, 29 Agustus 2024.
Teten menekankan pentingnya peran UMK dalam perekonomian Indonesia, terutama sebagai penyedia lapangan kerja dan kontributor terhadap produk domestik bruto (PDB), termasuk ekspor. Dukungan terhadap UMK dinilai sangat krusial dalam meningkatkan daya saing nasional.
“Saya sangat menghargai upaya Pertamina yang telah membina lebih dari 66 ribu mitra UMK sejak tahun 1993. Ini menunjukkan komitmen luar biasa dalam memperkuat ekonomi rakyat,” tambah Teten.
Corporate Secretary Pertamina, Brahmantya Satyamurti Poerwadi, menjelaskan bahwa Pertamina UMK Academy merupakan bagian dari pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina. Program ini selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 8, yaitu menyediakan pekerjaan yang layak dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
“Pertamina UMK Academy bertujuan membina pelaku UMK agar naik kelas, memperluas jangkauan produk, meningkatkan pengetahuan dalam pemasaran online, dan memberikan keahlian wirausaha untuk menciptakan UMK yang tangguh,” ujar Brahmantya.
Ia berharap para peserta UMK Academy akan meraih kesuksesan melalui peningkatan jumlah pegawai, kapasitas produksi, omzet, keterlibatan masyarakat sekitar, hingga memperoleh sertifikat nasional dan internasional serta pemasaran produk di luar daerah, bahkan luar negeri.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menambahkan bahwa program tahunan ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi pengembangan bisnis UMK dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. “Pertamina berkomitmen membantu UMK untuk naik kelas karena pada akhirnya, mereka dapat mendorong pertumbuhan ekonomi baik di daerah maupun nasional,” jelas Fadjar.
Pipin Fitria, pemilik Mutiara Gitbay, yang menjadi salah satu peserta Pertamina UMK Academy 2024, merasa bersyukur bisa lolos ke tahap nasional. “Ini adalah peluang langka, di mana saya bisa mendapatkan kesempatan one-on-one coaching dari para mentor berpengalaman,” ungkap Pipin.
Pipin memulai usahanya sepuluh tahun lalu dengan memanfaatkan potensi daerah, yaitu mutiara kerang Lombok. Ia menjual berbagai perhiasan, dengan produk unggulan berupa mutiara laut yang dipadukan dengan perak dan emas. Dalam proses produksinya, Pipin juga melibatkan warga sekitar, terutama ibu rumah tangga.
Pertamina UMK Academy 2024 skala nasional akan berlangsung hingga akhir Desember 2024, yang terbagi dalam empat kelas: Go Modern, Go Online, Go Digital, dan Go Global. Selain pendampingan, pelatihan, dan sertifikasi, peserta terpilih juga berkesempatan mengikuti pameran. Di akhir program, para Champion akan dipilih dan berkesempatan meraih hibah teknologi alat produksi tepat guna senilai ratusan juta rupiah.
Untuk pembinaan tahap lanjut, Pertamina juga akan menggelar Pertapreneur Aggregator, sebuah program kolaborasi di mana UMKM binaan Pertamina akan membina UMKM lainnya, membangun jejaring kolaborasi antar-UMKM di sekitarnya.
Sebagai pemimpin dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan mendorong program-program yang berdampak langsung pada pencapaian SDGs. Semua upaya tersebut selaras dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasional Pertamina.