HKAN 2024: Peran Generasi Muda dalam Konservasi Alam Indonesia
![HKAN 2024: Peran Generasi Muda dalam Konservasi Alam Indonesia](https://infofilantropi.com/wp-content/uploads/2024/09/4SeptIF-HKAN2024.jpg)
Dok. menlhk
INFOFILANTROPI.COM, Puncak peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2024, yang dipimpin oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, sukses digelar di Alun-Alun Kidul Boyolali, Jawa Tengah, pada 29 Agustus 2024. Dalam pidatonya, Menteri Siti menyatakan bahwa puncak peringatan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan “Road to HKAN 2024” yang telah dimulai sejak 16 Juli 2024 di Jakarta.
“Peringatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan upaya nyata untuk menjadikan konservasi alam sebagai bagian tak terpisahkan dari budaya bangsa Indonesia,” ujar Menteri Siti. HKAN, yang setiap tahun diperingati pada tanggal 10 Agustus sesuai Keputusan Presiden RI Nomor 22 Tahun 2009, bertujuan tidak hanya untuk melestarikan alam tetapi juga untuk mempromosikan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Sejak 2014, HKAN telah diperingati di berbagai kawasan konservasi di seluruh Indonesia. Tahun ini, Kabupaten Boyolali terpilih sebagai lokasi utama karena posisinya yang strategis sebagai rumah bagi Taman Nasional Gunung Merbabu dan Taman Nasional Gunung Merapi, dua kawasan penting yang melindungi keanekaragaman hayati sekaligus sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar.
Menteri Siti tak lupa menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Kabupaten Boyolali dan seluruh panitia yang telah bekerja keras mempersiapkan acara ini. “Saya sangat berterima kasih kepada masyarakat Boyolali yang telah memberikan dukungan penuh, terutama dalam inisiatif bank sampah dan kampung iklim yang menjadi dasar kebijakan di tingkat nasional,” tambahnya.
Mengusung tema “Aktualisasi Konservasi Alam pada Generasi Muda Indonesia” dengan slogan “Youth for Sustainable Nature”, HKAN 2024 menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga kelestarian alam. “Generasi muda Indonesia, yang kreatif dan melek teknologi, memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan dalam konservasi alam. Kita perlu menyediakan ruang bagi mereka untuk berkontribusi,” tegas Menteri Siti.
Menteri Siti juga menekankan bahwa peringatan HKAN 2024 di Boyolali harus menjadi momentum penting untuk melahirkan generasi muda yang cinta lingkungan. “Mari kita ciptakan generasi yang peduli terhadap lingkungan mulai dari HKAN 2024 Boyolali ini,” serunya.
Lebih lanjut, Menteri Siti mengingatkan tentang tantangan global yang saat ini dihadapi, termasuk perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan peningkatan polusi. Dia menegaskan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam menghadapi tantangan ini. Indonesia sendiri telah menunjukkan komitmen melalui Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) dan kebijakan jangka panjang menuju net-zero emission pada 2060 atau lebih cepat.
Dalam bidang keanekaragaman hayati, Indonesia berkomitmen untuk mencapai visi 2050 “Living in Harmony with Nature” yang diadopsi dalam Kunming-Montreal Global Biodiversity Framework (KM-GBF). Upaya ini termasuk mengurangi risiko kepunahan spesies, mempertahankan keanekaragaman genetik, dan mengelola interaksi manusia dengan satwa liar.
Sebagai bukti nyata keberhasilan konservasi, Menteri Siti mengumumkan kelahiran enam satwa dari spesies yang dilindungi di berbagai kawasan konservasi Indonesia. Beberapa di antaranya adalah:
- ESTU, Badak jawa betina, lahir Agustus 2023 di Taman Nasional Ujungkulon.
- WIRAWONO, Badak jawa jantan, lahir 17 Mei 2024 di Taman Nasional Ujungkulon.
- SYAUQI, Badak jawa jantan, lahir 27 Juni 2024 di Taman Nasional Ujungkulon.
- SURYA, Banteng jawa jantan, lahir 9 Agustus 2024 di Taman Nasional Baluran.
- LESTARI, Banteng jawa jantan, lahir 13 Agustus 2024 di Taman Nasional Baluran.
- SANUR, Orangutan sumatera jantan, lahir 23 Agustus 2024 di Taman Nasional Bukit Tigapuluh.
Menteri Siti berharap semua pihak dapat menjaga agar satwa-satwa tersebut tumbuh dan berkembang di habitat aslinya. “HKAN 2024 bukan hanya momen selebrasi, tetapi juga refleksi atas apa yang telah kita capai dalam konservasi. Mari kita terus bekerja bersama untuk menjaga kelestarian alam demi generasi yang akan datang,” tutupnya. (*)