Kondisi Terkini Dua Mahasiswa Universitas ‘Aisyiyah Bandung (UNISA Bandung) Asal Palestina
![UNISA Bandung](https://infofilantropi.com/wp-content/uploads/2024/09/UNISA-Bdg.jpg)
INFOFILANTROPI.COM, BANDUNG — Universitas ‘Aisyiyah Bandung (UNISA Bandung) memberikan beasiswa pendidikan kepada dua mahasiswi asal Palestina untuk menempuh pendidikan di Program Studi Sarjana Keperawatan Profesi Ners, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Bandung.
Sehubungan dengan akan segera dimulainya perkuliahan tahun akademik 2024/2025, saat ini dua mahasiswi asal Palestina penerima beasiswa tersebut yakni Basmala N. S. Abudalal dan Hala I. S. Lubbad sudah tiba di Indonesia. Keduanya dijemput langsung oleh Kepala Bagian Kerjasama dan Kantor Urusan Internasional Universitas ‘Aisyiyah Bandung di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Selasa, 3 September 2024.
Saat ini, kedua mahasiswi tersebut sedang mengikuti program BIPA atau program pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI Bandung).
Kepala Bagian Kerjasama dan Kantor Urusan Internasional Universitas ‘Aisyiyah Bandung (UNISA Bandung), Resi Roswulan PN., M.I.Kom mengungkapkan kondisi kedua mahasiswi dalam keadaan sehat. “Alhamdulillah, keduanya sehat saat tiba di Indonesia. Mereka sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti pelatihan BIPA”.
Dengan pemberian beasiswa kepada dua mahasiswi asal Palestina ini, menjadi bukti komitmen Universitas ‘Aisyiyah Bandung dalam membela kemanusiaan dan mendukung kemerdekaan Palestina serta ikut membantu pengembangan SDM rakyat palestina dengan mencetak tenaga kesehatan perawat yang dapat berguna bagi rakyat Palestina.
Diharapkan kedua mahasiswi itu dapat menyelesaikan pelatihan Bahasa Indonesia dan segera mengikuti pembelajaran di Program Studi Sarjana Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Bandung.
“Mereka kuliah dan berada di Indonesia hingga selesai kuliah dan wisuda atas dukungan dana dari kampus serta umat Islam yang dikelola oleh Lazis-Mu dan yayasan Amanah Kemanusiaan Global (AMAL),” kata Resi.*