Konsumsi Produk Halal: Kunci Menjauhkan Diri dari Perilaku Kriminal

Konsumsi Produk Halal:

Dok. Halalmui.org

INFOFILANTROPI.COM, Sebagai umat beragama, kita semua diperintahkan oleh Allah untuk mengonsumsi makanan yang halal. Tidak hanya sebagai wujud ketaatan, produk halal juga untuk mendapatkan manfaat yang luar biasa, salah satunya adalah kemampuan untuk menjauhkan diri dari tindakan kriminal.

Sejak usia dini, seorang muslim diajarkan untuk selalu membaca doa sebelum makan. Doa yang tampaknya sederhana ini memiliki makna yang mendalam dalam kehidupan sehari-hari. “Allahumma baarik lanaa fii maa rozaqtanaa wa qinaa ‘adzaaban naar, bismillah” yang berarti, “Ya Allah, berkatilah kami dalam rezeki yang telah Engkau berikan dan jauhkan kami dari siksa neraka.” Hal ini mengingatkan kita bahwa konsumsi makanan yang halal bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga spiritual.

Dalam Al-Qur’an, Allah memberikan panduan yang jelas mengenai pentingnya mengonsumsi makanan halal. Seperti yang tertulis dalam Surat Al-Baqarah ayat 168-169: “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”

Larangan tegas terhadap konsumsi babi, khamr, dan bahan-bahan berbahaya lainnya adalah bentuk kasih sayang Allah kepada umat manusia. Hal ini juga berlaku dalam praktik sehari-hari, seperti tidak diperbolehkannya merusak lingkungan dalam upaya produksi pangan. Misalnya, menanam tanaman pangan dengan cara merusak hutan adalah tindakan yang bertentangan dengan prinsip keberlanjutan dan keadilan lingkungan yang diamanahkan dalam Islam.

Kehalalan Bukan Hanya Tentang Produk, Tapi Juga Proses

Lebih dari sekadar memastikan produk halal, seorang muslim juga diwajibkan untuk memastikan bahwa cara memperoleh produk tersebut sesuai dengan syariah. Contohnya, dalam memulai bisnis, modal yang digunakan harus berasal dari sumber yang halal. Jika membutuhkan pinjaman, maka harus dipastikan sesuai dengan prinsip perbankan syariah yang bebas dari riba.

Al-Qur’an dengan tegas melarang praktik riba, seperti yang disebutkan dalam Surat Al-Baqarah ayat 275: “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kerasukan setan karena tekanan penyakit gila.”

Dengan menjalankan usaha yang halal, baik dalam hal produk maupun modal, seorang muslim berarti telah menjalankan perintah Allah secara menyeluruh. Hasilnya, keberkahan akan datang, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam bisnis. Bisnis yang dibangun di atas prinsip halal akan berkembang dengan kebaikan yang terus meluas, memberikan manfaat bagi banyak orang.

Pada saat yang sama, menjalani kehidupan yang halal akan mengurangi potensi kerusakan di muka bumi. Tidak hanya itu, hidup halal juga membantu mencegah kemaksiatan dan tindak kejahatan, bahkan dapat menghilangkan godaan untuk melakukan tindakan kriminal.

Sertifikasi Halal di Lapas: Langkah Menuju Kehidupan yang Lebih Baik

Kementerian Hukum dan HAM, melalui Surat Sekretaris Kabinet Republik Indonesia yang diterbitkan pada Mei 2024, telah menganjurkan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) untuk mendapatkan sertifikasi halal untuk dapurnya. Langkah ini didukung penuh oleh Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) sebagai Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) di Indonesia. Dengan adanya sertifikasi halal, narapidana akan mendapatkan jaminan kehalalan makanan dan minuman mereka.

Upaya ini adalah langkah nyata dalam mencegah tindak kriminal lebih lanjut di dalam Lapas. Makanan yang halal tidak hanya memberikan ketenangan batin bagi narapidana, tetapi juga dapat menjadi salah satu faktor penting dalam proses rehabilitasi.

Sebagai umat beriman, mari mulai dari diri sendiri dengan memastikan bahwa kita dan keluarga selalu mengonsumsi produk halal. Kepatuhan terhadap aturan Allah tidak hanya akan membawa ketenangan hidup, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih aman dan jauh dari perilaku negatif.