Hafidz 30 Juz, Antar Ahmad Menjadi Mahasiswa Baru Unisba

lantik5

INFOFILANTROPI.COM, BANDUNG –  Universitas Islam Bandung (Unisba) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung prestasi akademik dan religius mahasiswanya dengan memberikan beasiswa hafidz kepada mahasiswa baru T.A. 2024/2025 yang hafal mulai 5-30 juz Al-Qur’an, seperti mahasiswa baru bernama Ahmad. Beasiswa ini merupakan bentuk penghargaan Unisba kepada generasi muda yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki kecakapan dalam bidang agama. Dengan diraihnya beasiswa tersebut maka para penerima akan memperoleh pemotongan bahkan pembebasan pembiayaan kuliah hingga lulus nanti, bergantung jumlah hafalan juz.

Salah satu penerima beasiswa tersebut adalah Ahmad Adlan Maulana Hakim, mahasiswa baru Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), yang berhasil menghafal seluruh 30 juz Al-Qur’an.

Ahmad yang berasal dari Cirebon dan berdomosili di Indramayu mengungkapkan bahwa awal mula menghafal Al Qur’an karena permintaan dari orang tua yang ayahnya berprofesi sebagai pengurusan jenazah di rumah sakit dan ibunya merupakan pramuniaga di salah satu toko swalayan di Indramayu. Disamping itu, tidak ada tujuan tertentu lainnya. “Saya juga tidak mengetahui alasan orang tua menyuruh saya menghafal Al-Qur’an, sedangkan orang tua saya juga tidak bisa baca Al-Qur’an,” ungkapnya.

Namun seiring berjalannya waktu,  ia menyadari bahwa menghafal Al-Qur’an adalah impiannya walaupun lingkungan tidak mendukung dan tetap semangat sampai berpindah-pindah pondok pesantren mulai dari diwilayah Cirebon, Bogor hingga ke Klaten Jawa Tengah. “Saya rasa faktor utama yang membuat saya semangat itu karena ingin membahagiakan orang tua pak,” ucapnya.

Dengan menghafal Al-Qur’an, Ahmad menjadi sangat terharu pada dirinya sendiri dan tidak bisa berkata-kata lagi karena bisa menggapai impian dan harapan dari orang tuanya tersebut. “Karena dengan hafal Al-Qur’an juga membuat saya terjaga agar tetap dijalan-Nya. Dan ini sangat saya syukuri,” ujarnya.

Anak kedua dari dua bersaudara ini mengahafal Al Quran kurang lebih selama empat tahun yakni sejak mondok di pesantren saat kelas 8 hingga kelas 12. Kemudian dua tahun berikutnya dimanfaatkan untuk melancarkan dan menguatkan hafalannya.

Proses mengafal Al Quran pun tidak lepas dari tantangan-tantangan yang dihadapi Ahmad seperti lingkungan pondok yang kurang kondusif, selain juga teman-teman yang tidak terlalu mendukung. ”Hanya saja karena saya benar-benar ingin menghapal jadi saya coba serius untuk mandiri dan mulai setor hapalan ke teman karena memang pondok tempat saya belajar adalah pondok yang masih merintis masih belum besar. Jadi saat itulah saat saya serius untuk menghapal,” ungkapnya.

Ia pun sangat bersyukur dan senang bisa menjadi salah satu penerima beasiswa ini karena bisa meringankan beban orang tua. ”Apalagi saya saat ini kost banyak kebutuhan juga,” ungkapnya.

Minatnya ke jurusan manajemen karena Ahmad memiliki cita-cita menjadi pebisnis yang sukses dan punya bisnis mandiri. ”Lebih enak bila punya penghasilan sendiri, jadi bila saya ingin mengeluarkan uang, contoh menyumbang ke yayasan dan sebagainya itu saya bisa lakukan,” katanya.

Adapun bisnis yang diminatinya adalah jual beli terutama barang-barang thrifting. ”Kebetulan baru minat saja dan belum berkesempatan untuk mencoba,” ujarnya.

Ahmad berharap perkuliahannya bisa berjalan lancar dan lulus cepat 3,5 tahun sambil nantinya mempunyai bisnis kecil-kecilan. Ia juga berharap bisa melanjutkan studi ke Magister jika sudah lulus menjadi Sarjana Manajemen.

Disamping itu harapannya bisa membanggakan orang tua, mengabulkan apa yang orang tua inginkan, dan bisa mencapai apa yang dicita-citakan.

Dok foto : Komhumas Unisba