BSI Raih Peringkat 30 di Daftar ‘World’s Most Trustworthy Companies 2024’ Kategori Bank versi Newsweek
![BSI Raih Peringkat 30 di Daftar ‘World’s Most Trustworthy Companies 2024’ Kategori Bank versi Newsweek](https://infofilantropi.com/wp-content/uploads/2024/09/23SeptIF-BSI30-1024x682.jpg)
Dok. BSI
INFOFILANTROPI.COM, Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) kembali mencetak prestasi internasional dengan masuk dalam daftar bergengsi World’s Most Trustworthy Companies 2024 kategori Bank yang dirilis oleh majalah Newsweek. BSI berhasil menempati posisi ke-30 dari 66 bank dunia yang masuk dalam kategori tersebut.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, menyampaikan rasa syukurnya atas pencapaian ini. “Di usia yang masih sangat muda, yaitu 3 tahun, kami bersyukur BSI mampu mendapatkan pengakuan internasional atas kepercayaan yang diberikan oleh konsumen, investor, dan karyawan kami,” ujarnya. Ia menekankan bahwa keberhasilan ini bukan hal yang mudah, mengingat penilaian Newsweek didasarkan pada pengakuan terhadap perusahaan yang telah berhasil membangun kepercayaan melalui produk berkualitas, kesejahteraan karyawan, serta kepemimpinan yang efektif.
Hery juga berterima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah memberikan kepercayaan kepada Bank Syariah Indonesia, seraya berjanji akan terus menjaga kepercayaan tersebut melalui kinerja yang berkelanjutan. “Masuknya BSI dalam World’s Most Trustworthy Companies 2024 ini merupakan bukti nyata dari kepercayaan stakeholder yang insya Allah akan terus kami jaga,” tambah Hery.
Sebagai bank syariah terbesar di dunia dari segi jumlah nasabah, BSI kini melayani lebih dari 20,46 juta nasabah, dengan pertumbuhan signifikan sebesar 6,05 juta nasabah sejak awal merger pada Februari 2021. Di pasar modal, saham BSI (BRIS) menunjukkan tren positif. Pada perdagangan Selasa, 17 September 2024, saham BRIS mencatat all time high di level Rp3.180 per lembar saham. Transaksi saham BRIS tercatat sebanyak 20.278 kali dengan volume 109,67 juta lembar saham dan nilai transaksi mencapai Rp338,29 miliar. Kapitalisasi pasar BRIS mencapai Rp143,46 triliun, menempatkannya di posisi ke-13 dalam kapitalisasi terbesar di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan peringkat 9 di kancah global untuk bank syariah.
Kepercayaan investor terhadap BRIS semakin menguat, didorong oleh kinerja fundamental yang solid. Pada Semester I/2024, total aset BSI mencapai Rp361 triliun, menjadikannya bank keenam terbesar di Indonesia. Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun BSI juga mencapai Rp129 triliun, terbesar kelima di Indonesia, dengan pertumbuhan 16,09%, tertinggi di industri perbankan nasional. Net Interest Margin (NIM) BSI berada di angka 5,51%, tertinggi ketiga di antara bank nasional. Sedangkan biaya dana (CoF) BSI tercatat sebagai yang ketiga terendah di industri dengan persentase 2,5%. Laba bersih BSI mencapai Rp3,39 triliun, tumbuh 20,28% dan menempati posisi kelima terbesar di Indonesia.
“Kinerja BSI yang konsisten meskipun baru berusia tiga tahun menjadi bukti bahwa kami mampu bersaing di industri perbankan Indonesia. Dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, potensi BSI untuk terus berkembang sangat besar,” kata Hery. Ia juga menyoroti potensi industri halal di Indonesia yang bisa mencapai US$264,92 miliar, dengan industri makanan dan minuman sebagai sektor terbesar.
Hery menambahkan bahwa pengakuan dari Newsweek ini juga terkait dengan komitmen Bank Syariah Indonesia dalam menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG). “Prinsip tata kelola yang baik adalah pilar penting dalam menjaga keberlanjutan bisnis kami. Kami selalu menempatkan tata kelola sebagai strategi utama,” jelasnya. BSI juga memastikan bahwa seluruh peraturan dari Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta peraturan lain dijalankan oleh seluruh elemen perusahaan, mulai dari Dewan Komisaris hingga seluruh pegawai. Hal ini diyakini menjadi salah satu kunci dalam membangun kepercayaan stakeholder terhadap BSI.
Majalah Newsweek, sebagai majalah berita internasional yang berpusat di New York, mencatat bahwa kepercayaan terhadap perusahaan menjadi semakin penting dalam menghadapi disrupsi digital dan ekonomi global yang dinamis. Dalam survei yang melibatkan lebih dari 70.000 peserta dan 230.000 evaluasi dari pelanggan, investor, dan karyawan, Newsweek menyusun daftar 1.000 perusahaan terpercaya dari 23 industri di 20 negara. Penilaian ini juga didukung oleh social listening, yaitu analisis percakapan di berbagai platform media sosial, yang semakin memperkuat validitas pemeringkatan ini.