Upaya Kolaboratif Wujudkan Taman Nasional Meratus di Kalimantan Selatan

Upaya Kolaboratif Wujudkan Taman Nasional Meratus di Kalimantan Selatan

Dok. Menlhk

INFOFILANTROPI.COM, Banjarbaru – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mempercepat langkah menuju perubahan status Pegunungan Meratus dari Hutan Lindung menjadi Taman Nasional. Langkah ini dipandang sebagai tonggak penting dalam melindungi kekayaan alam sekaligus mendorong pemberdayaan masyarakat sekitar.

Rapat strategis yang berlangsung di Banjarbaru tersebut dihadiri oleh pejabat tinggi KLHK dan Pemprov Kalsel, yang membahas percepatan proses perubahan fungsi ini. Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan KLHK, Hanif Faisol Nurofiq, mengungkapkan bahwa Kalimantan Selatan merupakan salah satu dari sedikit provinsi yang belum memiliki Taman Nasional. “Dengan inisiatif ini, kita tidak hanya memperkuat upaya pelestarian lingkungan, tapi juga memanfaatkan potensi ekologi yang ada di Pegunungan Meratus secara lebih optimal,” kata Hanif.

Ia menjelaskan, Pegunungan Meratus telah lama memenuhi syarat untuk dinaikkan statusnya menjadi Taman Nasional, terutama setelah mendapat pengakuan UNESCO sebagai Geopark. “Dengan perubahan status ini, kita ingin menjaga tutupan lahan yang telah stabil selama bertahun-tahun dan meningkatkan intensitas pengelolaannya untuk kebaikan lingkungan dan masyarakat,” tambahnya.

Hanif juga menginstruksikan Pemprov Kalsel untuk melakukan identifikasi detail terkait luas kawasan yang akan diusulkan sebagai Taman Nasional. “Kajian ini akan disempurnakan oleh tim teknis kami, melibatkan para ahli dari berbagai bidang untuk memastikan keberlanjutan pengelolaan yang selaras dengan kepentingan ekonomi,” paparnya.

Kekayaan Ekosistem yang Siap Dilindungi

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Satyawan Pudyatmoko, menegaskan pentingnya perubahan status Pegunungan Meratus mengingat keunikan hayati dan ekosistemnya yang luar biasa. “Kawasan ini tidak hanya memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi, tetapi juga interaksi positif dengan masyarakat setempat yang perlu dilestarikan,” jelasnya.

Penetapan Pegunungan Meratus sebagai Taman Nasional diyakini akan memberikan manfaat yang lebih luas, mulai dari fungsi perlindungan lingkungan hingga pengembangan ekonomi berbasis ekowisata dan penelitian. “Kami optimis, dengan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, tahun ini Pegunungan Meratus bisa resmi menjadi Taman Nasional,” tambah Satyawan.

Dukungan Penuh dari Pemprov Kalsel

Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar, menyatakan bahwa Pemprov Kalsel mendukung penuh inisiatif ini. Menurutnya, perubahan status Pegunungan Meratus akan menjadi langkah signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. “Jika kawasan ini resmi menjadi Taman Nasional, maka akan terbuka peluang besar untuk mengembangkan potensi ekowisata dan memperkuat ekonomi masyarakat sekitar secara berkelanjutan,” jelas Roy.

Roy juga menekankan pentingnya kajian komprehensif dalam proses ini, yang melibatkan berbagai aspek mulai dari keanekaragaman hayati hingga dampak sosial-ekonomi. “Kita harus memastikan bahwa perubahan ini membawa manfaat optimal bagi masyarakat lokal tanpa mengorbankan kelestarian alam,” tegasnya.

Rapat ini turut dihadiri oleh perwakilan dari beberapa kabupaten yang terhubung dengan Pegunungan Meratus, seperti Kabupaten Banjar, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Balangan, dan Kotabaru, yang menyatakan kesiapan mereka untuk mendukung proses ini.

Dengan kolaborasi berbagai pihak, Pegunungan Meratus diharapkan segera mendapatkan status Taman Nasional, membuka peluang bagi perlindungan alam yang lebih baik sekaligus pengembangan potensi lokal yang berkelanjutan.