Kemenag, BAZNAS, dan LAZ Kolaborasi Kembangkan Ekonomi di Kampung Zakat Sidomulyo
![Kemenag, BAZNAS, dan LAZ Kolaborasi Kembangkan Ekonomi di Kampung Zakat Sidomulyo](https://infofilantropi.com/wp-content/uploads/2024/10/7OKTIF-Kemenagkampungzakatcroop.jpg)
Dok. Kemenag
INFOFILANTROPI.COM, Purworejo – Dalam upaya mengangkat perekonomian warga, Kementerian Agama (Kemenag) bersama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) berkolaborasi melalui program Kampung Zakat di Dusun Kali Tambak, Desa Sidomulyo, Purworejo, Jawa Tengah. Program ini menargetkan pengembangan ekonomi bagi 80 Kepala Keluarga (KK) dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, Rumah Zakat, dan BSI Maslahat.
Kepala Desa Sidomulyo, Setyonohadi, menyoroti pentingnya perhatian khusus terhadap kondisi ekonomi warga di Dusun Kali Tambak. Ia menjelaskan bahwa wilayah tersebut memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, peternakan, pembibitan tanaman hias Bugenvil, serta kerajinan olahan bambu.
“Di Kali Tambak, ada 80 KK yang masih kesulitan secara ekonomi dan mengalami masalah dalam hal air bersih serta pengelolaan sampah. Namun, ada peluang besar bagi mereka untuk mengembangkan pertanian, peternakan, serta kerajinan dari bambu dan tanaman hias,” ujar Setyonohadi dalam acara verifikasi lapangan terkait program Kampung Zakat, Kamis (3/10/2024).
Sebagai langkah awal mendukung program ini, pemerintah desa juga telah melakukan pengaspalan jalan untuk mempermudah akses dan mempercepat pengembangan ekonomi masyarakat.
Perwakilan BAZNAS, Maryono, mengungkapkan bahwa pihaknya aktif mendukung program ini dengan memberikan tunjangan bagi empat guru ngaji sebesar Rp750 ribu per bulan, serta membantu penyediaan fasilitas air bersih. “Bantuan tidak hanya untuk 80 KK di Dusun Kali Tambak, tetapi juga untuk 170 KK yang tersebar di seluruh Desa Sidomulyo,” jelasnya.
Maryono menambahkan bahwa untuk mengatasi masalah air bersih, BAZNAS telah melakukan pengeboran hingga kedalaman 40 meter dan menyediakan instalasi air bagi masyarakat.
Di sisi lain, LAZ Rumah Zakat fokus pada pemberdayaan ekonomi dan pendidikan. Dedi, pendamping program dari Rumah Zakat, menyampaikan bahwa program pendidikan berbasis agama sudah berjalan, dengan melibatkan lima guru ngaji untuk membantu masyarakat belajar membaca Al-Qur’an. “Selain itu, kami juga mengembangkan program peternakan kambing untuk mustahik, serta menyediakan bank pakan agar program ini bisa terus berjalan dengan baik,” tambahnya.
Dedi juga menyebutkan bahwa program peternakan ini dikelola secara komunal dan didukung oleh berbagai pemangku kepentingan. Selain itu, pengembangan UMKM di bidang kuliner juga menjadi fokus agar warga memiliki lebih banyak peluang usaha.
Sementara itu, BSI Maslahat turut berkontribusi dengan merancang program pelatihan pembibitan tanaman hias Bugenvil. Alfian, pendamping program dari BSI Maslahat, menjelaskan bahwa lahan berukuran 15×8 meter telah disiapkan sebagai GreenHouse untuk menunjang program ini.
Nurmala, perwakilan dari Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag, menjelaskan bahwa Kampung Zakat bertujuan mengoptimalkan potensi ekonomi lokal, khususnya UMKM. “Selain sektor pertanian dan peternakan, warga Sidomulyo bisa mengembangkan kerajinan bambu yang bernilai ekonomi tinggi, seperti pembuatan peci atau perabotan rumah tangga,” ujarnya.
Dengan sinergi ini, diharapkan program Kampung Zakat tidak hanya meningkatkan kesejahteraan ekonomi, tetapi juga memperkuat pemberdayaan masyarakat melalui potensi lokal yang ada di Dusun Kali Tambak, Sidomulyo.