Tata Kelola Unggul, BSI Mantapkan Posisi Sebagai Bank Syariah Terdepan
![19OKTBRIF-BSiTatakelolaunggul](https://infofilantropi.com/wp-content/uploads/2024/10/19OKTBRIF-BSiTatakelolaunggul-1024x682.jpg)
Dok. BSI
INFOFILANTROPI.COM, Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) terus berkomitmen untuk menjaga standar tata kelola unggul yang baik dan meningkatkan kualitas manajemen perusahaan, sejalan dengan visi BSI untuk menjadi bank syariah terdepan yang berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia.
Komitmen BSI terhadap penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) terbukti melalui pencapaian Perseroan dalam Corporate Governance Perception Index (CGPI). BSI berhasil meraih predikat “Sangat Terpercaya” dengan skor 91,50, yang menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap tata kelola perusahaannya.
Pencapaian ini membawa BSI meraih penghargaan “Most Sharia Bank for Excellence Good Corporate Governance” dalam ajang Road to CNBC Indonesia Award 2024. Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, BSI dinilai mampu menjaga standar tata kelola yang unggul, transparan, dan berkelanjutan, sesuai dengan prinsip-prinsip syariah yang menjadi landasan operasionalnya.
Dalam penerapan GCG, BSI juga telah mendapatkan sertifikasi ISO 37301:2021 untuk Sistem Manajemen Kepatuhan dan ISO 37001:2016 untuk Sistem Manajemen Anti-Penyuapan. Selain itu, BSI kembali memperoleh predikat “Sangat Terpercaya” dengan nilai 91,50 pada penilaian Good Corporate Governance Index (CGPI), menegaskan posisinya sebagai bank syariah dengan tata kelola terbaik.
Tribuana Tunggadewi, Direktur Compliance & Human Capital BSI, menyatakan bahwa penghargaan ini memperkuat posisi BSI sebagai bank syariah terkemuka di Indonesia dan menunjukkan keseriusan mereka dalam menerapkan GCG berstandar internasional. “Pencapaian ini adalah hasil dari komitmen yang kuat antara Direksi, Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, dan seluruh karyawan BSI dalam menjalankan perbankan yang sehat serta mematuhi regulasi yang berlaku,” ujar Dewi.
Dewi juga menambahkan bahwa BSI senantiasa menerapkan lima prinsip utama GCG, yaitu keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, dan kewajaran. “GCG adalah fondasi penting dalam mendukung seluruh aktivitas operasional BSI. Kami berkomitmen untuk selalu menjadikan prinsip tata kelola yang baik sebagai dasar dari setiap langkah bisnis yang kami ambil, untuk memastikan integritas, transparansi, dan keberlanjutan,” jelasnya.
Sebagai bank syariah, BSI tidak hanya mengikuti standar perbankan umum tetapi juga mengintegrasikan nilai-nilai syariah atau maqashid syariah sebagai dasar operasionalnya. Seluruh kegiatan BSI dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip syariah, sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku di Indonesia yang mengatur operasional bank syariah, perseroan terbatas, dan perusahaan terbuka.
Untuk memastikan tata kelola unggul yang sesuai dengan harapan para pemangku kepentingan, BSI mengadopsi Three Lines Model yang membantu mengidentifikasi struktur, proses, serta memastikan manajemen risiko yang kuat, guna mendukung tata kelola perusahaan yang efektif dan berkelanjutan.