Menag dan Menko PMK Dorong Sains dan Digitalisasi di Pendidikan Keagamaan
![Menag dan Menko PMK Dorong Sains dan Digitalisasi di Pendidikan Keagamaan](https://infofilantropi.com/wp-content/uploads/2024/10/27OKTIFBRBU-1024x683.jpeg)
Dok. Kemenag
INFOFILANTROPI.COM, Jakarta – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyatakan komitmennya untuk mendukung program prioritas Presiden Prabowo dalam memperkuat pendidikan, khususnya di bidang sains, teknologi, dan digitalisasi. Dukungan ini ditegaskan dalam pertemuan bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno di Kantor Kementerian Agama, Jakarta.
“Kami akan segera menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo ini. Pendidikan karakter yang dibangun melalui madrasah, pesantren, dan lembaga keagamaan lainnya akan diperkuat dengan penguasaan sains, teknologi, serta digitalisasi,” kata Menag Nasaruddin Umar pada Kamis (24/10/2024).
Dalam pertemuan ini, hadir pula para Staf Khusus Menteri Agama, Pejabat Eselon I dan II Kemenag, serta perwakilan Pejabat Eselon I dan II dari Kemenko PMK.
![](https://infofilantropi.com/wp-content/uploads/2024/10/27OKTIFBRBU-MenagdanMenkPMK.jpeg)
Menko PMK Pratikno mengungkapkan bahwa program prioritas dari Presiden mencakup tiga poin penting yang perlu dikerjakan Kemenag demi mendukung modernisasi pendidikan berbasis agama.
- Pengembangan Platform Digital: Kemenag diharapkan dapat menghadirkan platform digital yang akan mempermudah pembelajaran, khususnya untuk pelajaran-pelajaran STEM (science, technology, engineering, and mathematics) di madrasah dan pesantren. Pratikno menjelaskan bahwa pelajaran matematika dan bahasa menjadi prioritas awal untuk digitalisasi.
- Penyediaan Infrastruktur Pendidikan: Pratikno juga menekankan pentingnya infrastruktur pendukung seperti laboratorium sains di madrasah dan pesantren agar pembelajaran lebih menarik dan interaktif bagi siswa.
- Perencanaan dan Penganggaran Program: Pratikno berharap Kemenag dapat melakukan perencanaan dan penganggaran untuk mendukung keberlanjutan program ini. Diharapkan dalam waktu dekat, Menag bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dikti, dan BPKP dapat membahas anggaran untuk merealisasikan program tersebut.
Menag Nasaruddin optimistis bahwa kolaborasi dengan berbagai kementerian dan lembaga ini akan membawa perubahan besar dalam pendidikan keagamaan di Indonesia, khususnya dalam menghadapi tantangan globalisasi dan digitalisasi yang semakin pesat.