Kinerja Gemilang BSI: Konsistensi dalam Transformasi Digital

Kinerja Gemilang BSI: Konsistensi dalam Transformasi Digital

Dok. BSI

INFOFILANTROPI.COM, Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil mencatatkan kinerja yang impresif dan berkelanjutan berkat penerapan strategi transformasi yang konsisten, terutama dalam digitalisasi layanan perbankan syariah. Langkah ini menjadi kunci utama dalam mencapai visi BSI sebagai bank syariah yang modern, universal, dan digital.

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, menegaskan bahwa transformasi digital adalah salah satu pilar penting dalam strategi perusahaan. “Transformasi digital merupakan hal yang tidak bisa dihindari untuk mendorong pertumbuhan BSI agar tetap tampil impresif,” ujarnya saat menghadiri Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024 yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Banda Aceh, Aceh.

Hery menjelaskan, saat ini kita berada di era ‘banking everywhere’, di mana layanan perbankan digital menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Dengan transformasi ini, BSI berupaya memaksimalkan teknologi agar dapat menjangkau lebih banyak masyarakat, terutama mereka yang belum terlayani oleh perbankan.

Keberhasilan transformasi BSI telah membawa dampak signifikan dalam efisiensi operasional dan meningkatkan kepuasan nasabah. Digitalisasi layanan seperti BSI Mobile, QRIS, dan jaringan ATM/CRM telah memperluas akses dan mempermudah transaksi bagi nasabah.

“BSI berkomitmen untuk terus berinovasi dan memperkuat transformasi agar tumbuh secara berkelanjutan, serta memberikan manfaat sebagai lebih dari sekadar bank syariah digital. Kami ingin berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional,” tambah Hery.

Pertumbuhan jumlah nasabah BSI juga menunjukkan pencapaian yang signifikan, dengan lebih dari 20 juta nasabah per Juni 2024, rata-rata bertambah sekitar 2 juta nasabah setiap tahunnya. BSI Mobile sendiri sudah melayani 7,12 juta nasabah, meningkat 33,9% dari tahun sebelumnya.

Sekitar 97,9% nasabah telah memanfaatkan layanan digital BSI untuk transaksi keuangan. Dalam hal pembukaan rekening, 94,4% calon nasabah memilih untuk melakukannya secara online melalui BSI Mobile. Di sisi lain, transaksi digital melalui QRIS mencatat kenaikan tahunan (yoy) sebesar 212%, dengan total mencapai 14,13 juta transaksi.

Dalam aspek kinerja keuangan, BSI membukukan laba bersih sebesar Rp3,4 triliun pada kuartal II 2024, tumbuh 20,28% dibandingkan tahun sebelumnya. Pencapaian ini menempatkan BSI pada posisi tertinggi di antara sepuluh bank terkemuka di Indonesia.

Aset BSI juga mengalami pertumbuhan yang signifikan, mencapai Rp360,85 triliun pada kuartal II 2024. Dengan pertumbuhan aset sebesar 48% dalam tiga tahun terakhir, BSI kini berada di urutan keenam dalam hal aset di Indonesia, sekaligus menjadi pemimpin di kategori bank menengah.

“Transformasi yang kami lakukan berhasil menjaga performa solid dalam rasio keuangan, termasuk DPK (dana pihak ketiga), pembiayaan, dan efisiensi biaya. Peningkatan pendapatan berbasis fee melalui berbagai e-channel BSI juga berkontribusi positif,” ungkap Hery.

Sepanjang tiga tahun terakhir, kinerja aset BSI didukung oleh kepercayaan nasabah, dengan pengelolaan DPK tumbuh 11,86%. Hingga Juni 2024, DPK BSI mencapai Rp296,70 triliun, meningkat 17,50%. Selain itu, kinerja tabungan juga mengalami kenaikan 16,09%, mencapai Rp128,78 triliun, di mana 39% di antaranya merupakan tabungan Wadiah yang tidak memberikan bagi hasil, menjaga tingkat biaya dana perusahaan.

Dengan pertumbuhan nasabah yang terus meningkat, likuiditas BSI pun mengalami peningkatan, menunjukkan prospek yang cerah bagi bank syariah ini ke depannya.