Kado Spesial di Desa Sinangkong: BMH Sumut Bagikan Hijab untuk Santri Rumah Qur’an
![Kado Spesial di Desa Sinangkong: BMH Sumut Bagikan Hijab untuk Santri Rumah Qur’an](https://infofilantropi.com/wp-content/uploads/2024/11/11NOVTN-BMH1croop-1.jpg)
Dok. BMH Sumut
INFOFILANTROPI.COM, Serdang Bedagai – Di sore yang damai, puluhan santri di Rumah Qur’an Hidayatullah, yang berlokasi di Desa Sinangkong, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Serdang Bedagai, terlihat antusias mengaji di saung sederhana yang dikelilingi pepohonan hijau. Suasana belajar hari itu terasa berbeda, karena tim BMH Sumatera Utara datang membawa hadiah istimewa—40 hijab baru yang khusus diberikan untuk mereka. Acara ini berlangsung pada Sabtu (9/11).
BMH Sumatera Utara menyalurkan 40 hijab kepada para santri yang menyambut bantuan ini dengan penuh antusias. Pemberian ini bukan hanya sekadar bantuan, tetapi juga menjadi simbol motivasi baru bagi mereka dalam menuntut ilmu dan memperdalam keimanan.
Osman Ali, Kepala Divisi Program dan Pemberdayaan (Prodaya) BMH Sumut, menjelaskan bahwa pemberian hijab ini memiliki makna lebih dari sekadar pakaian.
“Jilbab adalah wujud ketaatan pada Allah SWT. Lebih dari itu, jilbab juga merupakan simbol perlindungan dan kesederhanaan yang melambangkan niat untuk menjalankan perintah agama. Harapan kami, semoga para santri semakin percaya diri dalam menjalankan peran mereka sebagai muslimah sejati,” ujar Osman.
Calista, salah satu santri yang sudah dua tahun belajar di Rumah Qur’an ini, dengan polosnya mengucapkan rasa syukur. “Alhamdulillah, kami sangat senang dan berterima kasih kepada BMH dan para donatur atas bantuan jilbab ini,” ucapnya penuh rasa syukur, sambil tersenyum bahagia.
Rumah Qur’an Hidayatullah di Dusun III Desa Sinangkong telah menjadi tempat yang berarti bagi masyarakat sekitar. Tempat ini bukan hanya sarana belajar, tapi juga menjadi wadah bagi para santri untuk memperdalam nilai-nilai keimanan.
Ustadz Jufri Solin, yang telah mendampingi para santri selama dua tahun, merasa bahagia melihat kemajuan anak-anak didiknya.
“Meski berada jauh dari kota, semangat anak-anak di sini sangat tinggi. Kami membimbing sekitar 70 anak. Semoga dengan bantuan jilbab ini, motivasi mereka untuk belajar semakin bertambah,” ungkap Ustadz Jufri penuh haru.
Hari itu, para santri menerima lebih dari sekadar hijab. Mereka juga mendapatkan dukungan dan semangat baru untuk menjadi generasi yang sholeh dan sholehah. Di desa yang sunyi ini, keceriaan para santri menandakan bahwa semangat untuk belajar dan menuntut ilmu agama dapat tumbuh di mana saja, asalkan ada kasih sayang dan perhatian dari banyak pihak.