Pertamina Dorong Produktivitas Lahan Hutan melalui Program Hutan Lestari
![Pertamina Dorong Produktivitas Lahan Hutan melalui Program Hutan Lestari](https://infofilantropi.com/wp-content/uploads/2024/12/2JANBUIFTN-Perhutananpertaminaok-1024x683.jpeg)
INFOFILANTROPI.COM, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga keberlanjutan lingkungan sekaligus mendukung kesejahteraan masyarakat melalui program unggulannya, Hutan Lestari. Hingga tahun 2024, program ini telah berhasil melaksanakan 337 program penanaman pohon di lahan seluas 891 hektar yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Program Hutan Lestari ini bertujuan tidak hanya untuk menjaga keseimbangan ekosistem hutan, tetapi juga untuk mengoptimalkan potensi lahan hutan sebagai sumber daya produktif. Dalam implementasinya, Pertamina menjalin kerja sama strategis dengan Kementerian Kehutanan melalui program Perhutanan Sosial. Melalui program ini, sebanyak 13 Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) mendapatkan pendampingan intensif. Pendampingan mencakup pelatihan teknis, akses pendanaan, hingga penguatan kelembagaan agar kelompok masyarakat ini dapat mengelola lahan secara mandiri dan berkelanjutan.
“Melalui Perhutanan Sosial, kami ingin memberdayakan masyarakat untuk memanfaatkan lahan hutan secara produktif sehingga dapat mendukung ketahanan pangan nasional,” ujar Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso. Ia menambahkan bahwa program ini juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat perekonomian lokal.
Contoh nyata keberhasilan program ini terlihat di Kabupaten Tanggamus, Lampung, melalui KUPS Margo Rukun Bestari. Kelompok ini telah memproduksi kopi ramah lingkungan, madu, pupuk organik, dan bibit tanaman produktif. Produk unggulannya, Kopi Beloe, kini telah dipasarkan secara luas dan menjadi simbol keberhasilan dalam mengelola hutan secara berkelanjutan.
Melalui program ini, lebih dari 8 juta pohon produktif telah ditanam, yang memberikan kontribusi signifikan terhadap kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar. Dalam setahun, program ini berhasil meningkatkan pendapatan kelompok hingga Rp 3 miliar dan memberikan manfaat ekonomi kepada lebih dari 4.700 orang. Selain itu, langkah ini juga sejalan dengan target Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam upaya mengakhiri kelaparan, mendukung produksi berkelanjutan, dan aksi iklim.