Masalah Lingkungan Kerap Bayangi Momen Idul Adha, GreenKurban Tawarkan Solusi Kurban Ramah Lingkungan

g1

INFOFILANTROPI.COM, BANDUNG (Sinergi Foundation) — Kurban yang biasa dilaksanakan umat Muslim di Hari Raya Idul Adha termasuk sebagai ibadah yang memiliki banyak manfaat. Tidak hanya sebagai wujud ketakwaan kepada Allah SWT, melainkan juga kepada sesama. Melalui kurban, seorang Muslim dapat membagikan rezeki yang dimiliki dalam bentuk daging kurban kepada warga sekitar dan mereka yang jarang mengonsumsi daging dalam kesehariannya.

Namun, seringkali dampak lingkungan dari pelaksanaan ibadah kurban kurang menjadi pertimbangan. Mulai dari limbah berupa darah dan kotoran yang dibuang sembarangan, hingga penggunaan banyak kantong plastik untuk membagikan daging kurban pada warga. Semua kegiatan ini sangat berisiko meningkatkan pencemaran lingkungan, dan mempercepat kerusakan Bumi.

Masalah ini lah yang membuat Sinergi Foundation hadir dengan GreenKurban, program kurban yang tak hanya menjunjung syariat, namun juga prinsip ramah lingkungan. Setiap proses yang dilaksanakan, mulai dari penghimpunan, penyembelihan, hingga distribusi, dijaga agar tak menimbulkan pencemaran lingkungan. Sinergi Foundation mengupayakan untuk selalu menggunakan alat-alat yang sustainable dan menghimbau agar limbah penyembelihan tidak dibuang begitu saja ke sungai.

Distribusi GreenKurban juga dilakukan dengan menghindari penggunaan plastik. Sebab diketahui, plastik termasuk jenis sampah yang sulit terurai oleh tanah sehingga berpotensi mencemari lingkungan. Oleh karenanya, GreenKurban memanfaatkan wadah alami yang kaya akan budaya dan nilai kearifan lokal masyarakat setempat. Contohnya adalah canting, sarangan, maupun wadah dari dedaunan. Selain ramah lingkungan, wadah alami ini membuat kemasan daging jadi terlihat lebih menarik dipandang mata.

Tim Sinergi Foundation juga selalu berupaya untuk memberikan edukasi untuk meminimalisir penggunaan plastik kepada warga di lokasi penyaluran daging GreenKurban. Masyarakat yang banyak memakai plastik dalam kehidupan sehari-hari, diminta untuk beralih ke alternatif lain yang tak berpotensi memperparah kondisi Bumi yang sudah mulai menua dan mengalami banyak kerusakan karena ulah manusia.

Upaya melestarikan lingkungan tidak berhenti di sana, GreenKurban pun menawarkan partisipasi dalam aksi penghijauan Bumi. Dari setiap hewan yang disembelih, ditanam pula satu pohon. Selama pelaksanaan GreenKuran yang telah berjalan 11 tahun ke belakang, telah ditanam 38.370 pohon di berbagai lokasi.

Pohon-pohon yang ditanam memberikan banyak dampak positif bagi lingkungan maupun masyarakat. Misalnya saja, pohon cemara yang ditanam di wilayah Pantai Bomo, Banyuwangi. Barisan pohon cemara itu membantu mengurangi risiko terkikisnya wilayah pantai akibat abrasi, sekaligus mendatangkan peluang ekonomi karena menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung.

Pada pelaksanaan GreenKurban tahun 2025 ini, Sinergi Foundation berencana menanam pohon produktif yang buah-buahan atau kayunya dapat dimanfaatkan oleh warga sekitar. Dengan harapan, penanaman pohon tersebut tidak hanya memberi dampak positif berupa penghijauan lingkungan, melainkan juga dampak ekonomi bagi masyarakat.

Melalui GreenKurban, Sinergi Foundation mengajak umat Muslim untuk menghadirkan manfaat yang lebih besar dari ibadah mereka. Sesuai dengan tema #TumbuhLebihBaik yang diusung tahun ini, GreenKurban membuka jalan kepada pekurban, penerima manfaat, dan lingkungan untuk tumbuh lebih baik melalui upaya yang lebih komprehensif dan berkelanjutan. [ ]

Dok foto: Sinergi Foundation