Banjir dan Tanah Longsor Landa Kabupaten Nias Barat

Curah hujan yang tinggi disertai angin kencang selama beberapa hari terakhir mengakibatkan banjir dan tanah longsor di Kabupaten Nias Barat

Curah hujan yang tinggi disertai angin kencang selama beberapa hari terakhir mengakibatkan banjir dan tanah longsor di Kabupaten Nias Barat

INFOFILANTROPI.COM, KABUPATEN NIAS BARAT — Curah hujan yang tinggi disertai angin kencang selama beberapa hari terakhir mengakibatkan banjir dan tanah longsor di Kabupaten Nias Barat, Provinsi Sumatera Utara pada Minggu (16/6/2024). Berdasarkan laporan dari Pusdatin KK BNPB, meningkatnya debit air yang melebihi daya tampung Sungai Moro’o menjadi pemicu utama bencana ini.

Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nias Barat, kejadian banjir dan tanah longsor terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. Dampak dari bencana ini mempengaruhi sekitar 1.000 Kepala Keluarga atau 4.000 jiwa, dengan kerusakan yang signifikan melibatkan 1.000 unit rumah serta perkebunan dan area persawahan.

Wilayah yang terdampak meliputi Desa Simae’asi, Iraonogambo, Sisobambowo, dan Sisarahili di Kecamatan Mandrehe; Desa Lolohio, Iraonogeba, Ononamolo II, Lasarabagawu, dan Sisobandrao di Kecamatan Mandrehe Barat; Desa Sisobambowo, Lologundre, Iraonogaila, Ono Waembo, dan Tiga Serangkai di Kecamatan Lahomi; Desa Lahagu di Kecamatan Mandrehe Utara; serta Desa Ono Zalukhu You, Hilisoromi, dan Lasarabahili di Kecamatan Moro’o.

Dalam upaya penanganan bencana, BPBD Kabupaten Nias Barat melakukan kajian cepat serta perbaikan terhadap kerusakan tebing sungai, jembatan, dan bahu jalan. Kondisi banjir saat ini dilaporkan mulai surut.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa wilayah Kabupaten Nias Barat masih berpotensi mengalami curah hujan lebat dalam beberapa hari ke depan. Kondisi ini bisa menimbulkan risiko banjir, tanah longsor, dan gangguan pada aktivitas sehari-hari.

BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan, seperti memastikan saluran air tidak tersumbat dan menghindari daerah rawan bencana selama periode tersebut.