Bantu Jemaah Haji Terpisah Rombongan di Masjidil Haram

Bantu Jemaah Terpisah Rombongan di Masjidil Haram: Langkah-langkah yang Dapat Dilakukan

Bantu Jemaah Terpisah Rombongan di Masjidil Haram: Langkah-langkah yang Dapat Dilakukan

INFOFILANTROPI.COM, Makkah – Berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama hingga Jumat, 31 Mei 2024, tercatat bahwa jumlah jemaah haji Indonesia yang telah tiba di Makkah mencapai 139.458 orang, tersebar dalam 360 kelompok terbang (kloter).

Pada saat ini, di Makkah, jemaah haji Indonesia menempati 170 pemondokan yang tersebar di lima wilayah, yakni Syisyah, Raudhah, Jarwal, Misfalah, dan Rei Bakhsy. Dengan meningkatnya jumlah jemaah yang tiba, Masjidil Haram sebagai pusat destinasi utama juga semakin ramai.

Dalam situasi padat di Masjidil Haram, seringkali terjadi kejadian di mana jemaah haji Indonesia terpisah dari rombongan mereka. Menurut Kepala Daerah Kerja Makkah, Khalilurrahman, hal ini terutama dialami oleh jemaah lanjut usia.

Dalam kondisi seperti ini, Khalilurrahman menekankan pentingnya bantuan dari petugas maupun jemaah yang lebih muda. Dia memberikan beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membantu jemaah yang terpisah dari rombongan di Masjidil Haram.

Pertama-tama, penting untuk memahami arah dan memahami area Masjidil Haram dengan baik. Kedua, jemaah yang terpisah harus didamaikan dan diarahkan ke tempat yang aman dari panasnya matahari. Memberikan minuman dan makanan juga perlu dipertimbangkan.

Ketiga, identifikasi jemaah dengan menanyakan nama, asal daerah, dan nomor kloter. Cocokkan informasi ini dengan tanda pengenal yang mereka miliki. Keempat, jika jemaah memiliki kartu identitas haji, barcode dapat dipindai menggunakan aplikasi Haji Pintar untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan menghubungi petugas kloter.

Setelah mendapatkan informasi yang diperlukan, jemaah dapat didampingi hingga bertemu dengan petugas kloter atau dapat diantar ke pos Sektor Khusus Masjidil Haram di terminal Syib Amir.

Khalilurrahman menambahkan bahwa jemaah tidak perlu panik karena telah disiagakan sejumlah petugas di sekitar Masjidil Haram. Mereka dapat dikenali dari seragam rompi hitam bertuliskan “Petugas Haji Indonesia” atau seragam baju putih berkerah batik.

Selain itu, di lantai 1 area thawaf, terdapat petugas yang mengenakan kain ihram bertuliskan “Petugas Haji Indonesia”. Jika jemaah tidak menemukan petugas secara langsung karena kepadatan, mereka dapat melaporkan keberadaannya melalui aplikasi Kawal Haji. Petugas akan segera merespons dan memberikan bantuan yang diperlukan.

Aplikasi “Kawal Haji” diperkenalkan sebagai bagian dari upaya Kementerian Agama untuk memudahkan jemaah dalam melaporkan masalah dan mendapatkan bantuan selama penyelenggaraan ibadah haji.