20 Agustus 2025

Belajar dari Kandang Mitra, Menebar Manfaat Hingga Magelang

magelang

INFOFILANTROPI.COM, CIJANGGEL — Sekitar sepekan pasca gemuruh takbir menggetarkan langit Idul Adha, cerita dari balik layar penyembelihan dan distribusi hewan qurban menyisakan jejak pembelajaran dan semangat kolaborasi yang tak kalah menggugah. Rabu, 4 Juni 2025, dua hari jelang Idul Adha, sebuah tim kecil dari Peternakan Wakaf Daarut Tauhiid di Cijanggel, Kabupaten Bandung Barat, menapaki kandang mitra di Magelang dalam misi ganda, yakni belajar dan melayani.

Dengan mengenakan pakaian lapangan yang berdebu dan semangat yang tak kalah membara, tim ini menyatu dengan aktivitas kandang. Memeriksa kesehatan domba, mengatur penempatan, dan memastikan kesiapan proses distribusi. Di kandang mitra itu, sekitar 250 hingga 300 ekor domba titipan Wakaf Daarut Tauhiid siap untuk disalurkan sebagai hewan qurban ke berbagai wilayah di Pulau Jawa. Namun bukan hanya itu tujuannya. Ada harapan lebih besar, yaitu menimba ilmu langsung dari lapangan.

“Alhamdulillah, saya bertugas belajar di kandang domba di Magelang,” ujar Muklis, salah seorang anggota tim kandang dari Cijanggel. “Banyak sekali ilmu yang saya pelajari, walaupun belum bertemu langsung dengan pemilik kandangnya. Tapi dari penempatan domba saja, sudah banyak hal yang saya pikirkan untuk diterapkan di Cijanggel. Insya Allah, pulang dari sini saya akan terapkan. Mudah-mudahan berkah dan menguntungkan tentunya.”

Perjalanan ke Magelang menjadi titik temu antara pengalaman teknis dan nilai-nilai pelayanan. Para anggota tim bukan hanya mempersiapkan hewan qurban agar layak dan sehat untuk disalurkan, tetapi juga menyerap ilmu peternakan modern yang lebih efektif. Sebuah investasi jangka panjang untuk pengembangan kandang Wakaf Daarut Tauhiid di Bandung Barat.

Kini, setelah gema Idul Adha mereda dan jejak kaki qurban sudah menyentuh banyak penerima manfaat di penjuru Jawa, semangat dari kandang mitra itu tetap hangat di benak para pegiat wakaf. Misi yang dijalani bukan hanya tentang memotong hewan, tetapi memelihara nilai untuk belajar, berbagi, dan terus tumbuh bersama. (wakafdt)