BPJPH Mempercepat Penilaian Tiga Lembaga Halal di Belanda
![BPJPH Mempercepat Penilaian Tiga Lembaga Halal di Belanda](https://infofilantropi.com/wp-content/uploads/2024/05/28MeiIF-bpjph-lembagahalalbelanda-1024x768.webp)
Dok.Bpjph.go.id
INFOFILANTROPI.COM, Amsterdam – Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama mempercepat penilaian atau asesmen terhadap Lembaga Halal Luar Negeri (LHLN) di berbagai negara mitra. Terbaru, tiga LHLN di Belanda yang dinilai adalah Total Quality Halal Correct Certification (TQHCC), Halal Feed and Food Inspection Authority, dan Halal Quality Control Group (HQC) The Netherlands Headquarters.
Kepala BPJPH, Muhammad Aqil Irham, menjelaskan bahwa penilaian tersebut dilakukan berdasarkan pengajuan akreditasi dan permohonan saling keberterimaan yang diajukan oleh ketiga lembaga halal tersebut kepada BPJPH.
“Sejak 15 Mei lalu, kami melakukan penilaian terhadap tiga Lembaga Sertifikasi Halal di Belanda. Penilaian ini berdasarkan permohonan kerja sama yang diajukan kepada BPJPH,” kata Aqil Irham di Amsterdam, Selasa (21/5/2024).
Delegasi asesmen dari Indonesia ini juga melibatkan Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, Kepala Pusat Kerja Sama dan Standardisasi Halal BPJPH Abd Syakur, serta tiga asesor dan tiga sekretariat. Setibanya di Belanda, tim langsung mengadakan pertemuan dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Den Haag.
Hadir dalam pertemuan tersebut Dubes RI di Den Haag Mayerfas, Direktur Halal Quality Control Netherlands Abdul Munim Al Chaman, Direktur Total Quality Halal Correct Certification Ali Salah, dan Direktur Halal Feed and Food Inspection Authority Abdul Qayyum.
“Kami memulai kegiatan asesmen dengan office assessment di Halal Quality Control Netherlands pada 15 hingga 16 Mei, dilanjutkan dengan field assessment di Cargill sehari kemudian,” jelas Aqil Irham.
Asesmen kemudian dilanjutkan dengan office assessment di Halal Feed and Food Inspection Authority pada 18 dan 19 Mei 2024, serta field assessment di Campina pada 21 Mei.
“Hari ini dan besok kami akan melanjutkan office assessment di Total Quality Halal Correct Certification, dilanjutkan dengan field assessment pada 24 Mei mendatang,” tambahnya.
Selain melaksanakan asesmen, Aqil Irham menyampaikan bahwa kunjungan kerja ini juga dimanfaatkan untuk menyosialisasikan wajib sertifikasi halal yang akan diberlakukan mulai Oktober 2024.
“Kami juga menyosialisasikan Wajib Halal Oktober 2024 yang akan berlaku bagi produk luar negeri,” lanjut Aqil Irham.
Aqil Irham menegaskan bahwa asesmen ini penting untuk meningkatkan kerja sama antara kedua negara, khususnya di bidang industri dan perdagangan produk halal.
Ia juga mengapresiasi inisiatif dan antusiasme ketiga LHLN untuk bekerja sama dengan BPJPH. Menurutnya, sinergi Jaminan Produk Halal secara timbal balik perlu dipercepat agar manfaatnya dapat segera dirasakan oleh kedua negara.
“Kerja sama harus dilaksanakan atas prinsip saling menguntungkan dan berdasarkan regulasi yang berlaku,” tegasnya.
Aqil Irham juga menekankan bahwa penguatan kerja sama internasional dalam produk halal sejalan dengan potensi ekonomi industri dan perdagangan produk halal yang terus bertumbuh. Menurut laporan Dinar Standard, umat muslim dunia diproyeksikan akan membelanjakan produk halal senilai USD 2,8 triliun pada tahun 2025.
“Oleh karena itu, penguatan kerja sama internasional sangat strategis untuk memperluas akses pasar produk halal kita dan membuka lebih banyak akses bahan baku untuk memajukan industri produk halal kita,” lanjut Aqil Irham.
“Ini juga menjadi bagian dari upaya kita untuk menyiapkan Indonesia sebagai Halal Hub terbesar di dunia,” pungkasnya.