BSI Pacu Digitalisasi untuk Gaet Pasar Keuangan Syariah di Indonesia

BSI Pacu Digitalisasi untuk Gaet Pasar Keuangan Syariah di Indonesia

Dok. BSI

INFOFILANTROPI, Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) semakin gencar memperkuat penetrasi pasar keuangan syariah di Indonesia dengan mempercepat transformasi digital. Melalui pengembangan aplikasi BSI Mobile dan sejumlah layanan digital lainnya, BSI ingin memastikan layanan keuangan syariah dapat diakses dengan mudah oleh semua kalangan.

Menurut SEVP Digital Banking BSI, Saut Parulian Saragih, Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar memiliki potensi besar bagi perkembangan perbankan syariah. Data dari Bank Indonesia 2023 menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan syariah di Indonesia mencapai 28,01%, naik 20,21% dari tahun lalu.

“Peningkatan literasi ini menjadi sinyal positif bagi perbankan syariah untuk terus maju dan berkembang,” ujar Saut. “Namun, peluang besar ini juga datang dengan tantangan yang harus kita hadapi bersama.”

Saut menjelaskan bahwa dengan pangsa pasar BSI yang mencapai 40% di sektor perbankan syariah, bank ini terus berinovasi dan beradaptasi dengan teknologi digital guna menjawab kebutuhan masyarakat yang semakin luas. “Kami ingin membuat layanan kami mudah diakses, ramah teknologi, dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat,” tambahnya.

Guna merespons kebutuhan pasar, BSI kini mengembangkan jaringan e-channel yang meliputi layanan BSI Mobile, BSI QRIS, BSI EDC, BSI ATM, BSI CMS, dan BSI Agen. Transformasi ini terlihat dari 97,94% total transaksi BSI yang kini sudah beralih ke platform digital.

Aplikasi BSI Mobile kini semakin lengkap dengan berbagai fitur unik yang mencakup kebutuhan sosial, spiritual, hingga gaya hidup. Beberapa fitur menarik yang ditawarkan antara lain pembayaran QRIS, jadwal salat, ZISWAF, pembiayaan online, gadai emas, dan berbagai layanan untuk e-commerce serta top up e-wallet. Aplikasi ini terus mengalami pertumbuhan pesat, dengan peningkatan jumlah pengguna mencapai 28,34% (year on year/yoy) hingga kuartal III/2024, atau lebih dari 7,57 juta pengguna.

“BSI Mobile menawarkan nilai tambah sebagai teman sosial dan spiritual bagi pengguna. Kami melihat respons positif dari fitur ZISWAF sebagai salah satu yang paling diminati,” jelas Saut.

Sampai September 2024, nilai transaksi ZISWAF di BSI Mobile mencapai Rp96 miliar, tumbuh 31% dari tahun sebelumnya. Melihat perkembangan ini, BSI kini sedang mengembangkan BSI Mobile sebagai superApps, yang nantinya akan semakin mempermudah masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan syariah dari mana saja dan kapan saja.

“Kami berencana memperluas kolaborasi dengan berbagai platform seperti e-wallet, e-commerce, crowdfunding, dan payment system aggregator, agar ekosistem layanan keuangan syariah semakin terintegrasi dan inovatif,” tambah Saut. “Harapan kami, masyarakat dapat merasakan kemudahan dan aksesibilitas yang lebih baik dalam layanan keuangan syariah,” tutupnya.