20 Agustus 2025

Dakwah Hidayatullah Suarakan Kepedulian Lingkungan dan Isu Kemanusiaan

banner

INFOFILANTROPI.COM, JAKARTA — Organisasi massa Hidayatullah mengawali rangkaian Musyawarah Nasional (Munas) ke-VI dengan menggelar seremoni Kick Off Munas VI bertajuk Semarak Munas Hidayatullah Berkhidmat, Kamis (12/6/2025), di Pusat Dakwah Hidayatullah, Jakarta. Mengusung tema besar “Sinergi Anak Bangsa Menyongsong Indonesia Emas 2045”, kegiatan ini menjadi penanda dimulainya agenda-agenda strategis organisasi yang berpuncak pada Munas VI di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, 20–23 Oktober 2025 mendatang.

Ketua Panitia Munas VI, Marwan Mujahidin, menyatakan bahwa dakwah Hidayatullah tidak hanya berfokus pada aspek keagamaan, tetapi juga mencakup pesan-pesan sosial, lingkungan, hingga kemanusiaan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini.

“Dakwah adalah pesan kebaikan yang inklusif dan menyentuh semua lapisan masyarakat. Kami ingin menghadirkan dakwah yang kompatibel dengan dinamika zaman,” ujarnya.

Komitmen pada Dakwah Lingkungan (Eco-Dakwah)

Isu lingkungan menjadi salah satu fokus penting dalam rangkaian Munas VI. Hidayatullah mendorong pengarusutamaan eco-dakwah, yaitu pendekatan dakwah yang menekankan tanggung jawab terhadap kelestarian bumi. Ini dilakukan melalui berbagai inisiatif seperti:

  • Gerakan peduli sampah,
  • Penanaman pohon produktif,
  • Edukasi kesadaran ekologi,
  • Respons terhadap isu deforestasi, pemanasan global, dan perubahan iklim.

Dakwah Kemanusiaan dan Kesehatan

Di bidang kemanusiaan, Hidayatullah menegaskan komitmennya untuk terus hadir dalam aksi tanggap bencana, penanganan pengungsi, serta perlindungan anak dan kelompok rentan. Semua ini menjadi wujud nyata dakwah rahmatan lil alamin.

Sementara itu, dalam bidang kesehatan, Hidayatullah menggagas pendekatan preventif yang fokus pada peningkatan gizi santri dan masyarakat, kesehatan ibu-anak, serta edukasi sanitasi lingkungan.

Penguatan Sosial Budaya dan Pendidikan Integral

Di ranah budaya, Hidayatullah ingin memperkuat pelestarian kearifan lokal berbasis nilai Islam melalui festival budaya pesantren, revitalisasi seni tradisi Islami, dan dialog lintas budaya.

Marwan

Untuk pendidikan, konsep Pendidikan Integral Berbasis Tauhid dikembangkan agar mampu mengintegrasikan kurikulum keislaman dengan literasi teknologi, sains, dan kewirausahaan — guna melahirkan generasi pemimpin menuju Indonesia Emas 2045.

Kemandirian Ekonomi Umat

Munas VI juga menyoroti pentingnya penguatan ekonomi umat melalui:

  • Pengembangan UMKM dan koperasi pesantren,
  • Lembaga keuangan mikro syariah,
  • Perluasan ekosistem halal value chain.

Semua inisiatif ini bertujuan mewujudkan kemandirian ekonomi umat sebagai bagian dari cita-cita besar pembangunan nasional berbasis nilai-nilai Islam.

“Kami berharap setiap pesan kebaikan yang dibawa melalui Munas ini menjadi rantai amal shaleh yang membawa keberkahan bagi Indonesia,” tutup Marwan.