Haji 2024: Kenyamanan dan Fasilitas yang Memadai
![Kami ingin berbagi kebahagiaan tentang pengalaman kami menjalankan ibadah haji pada Haji 2024. Kami bertiga berkesempatan menunaikan rukun Islam kelima sebagai jemaah haji mandiri](https://infofilantropi.com/wp-content/uploads/2024/06/23JuniBUTN-amanlayanan2024-1024x577.jpeg)
Kami ingin berbagi kebahagiaan tentang pengalaman kami menjalankan ibadah haji pada Haji 2024. Kami bertiga berkesempatan menunaikan rukun Islam kelima sebagai jemaah haji mandiri
INFOFILANTROPI.COM, Makkah – Kami ingin berbagi kebahagiaan tentang pengalaman kami menjalankan ibadah haji pada Haji 2024. Kami bertiga berkesempatan menunaikan rukun Islam kelima sebagai jemaah haji mandiri, tanpa bergabung dengan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU). Saya berangkat bersama istri, Ala’i Nadjib, dan ibu mertua, Umi Thohitoh Muhammadun. Kami memilih berhaji secara mandiri agar lebih fokus pada ibadah tanpa terbebani urusan teknis.
Setelah menunggu selama 12 tahun, akhirnya kami bisa berangkat tahun ini. Penantian panjang ini penuh dengan kerinduan untuk memenuhi panggilan Allah SWT, perasaan yang tentu juga dirasakan oleh jutaan calon jemaah lainnya.
Kami tiba di Makkah pada 1 Juni 2024 atau 24 Zulkaidah 1445 H dan menginap di sebuah hotel di kawasan Syisyah. Setelah menyelesaikan umrah wajib, kami menunggu waktu untuk menjalankan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Sesuai jadwal yang ditetapkan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), kami berangkat ke Arafah pada 8 Zulhijjah. Keesokan harinya, kami melaksanakan Wukuf di Arafah, kemudian mabit di Muzdalifah, dan lanjut mabit di Mina untuk melontar jumrah di Jamarat. Kami mengikuti Nafar Tsani dan menyelesaikan seluruh rangkaian puncak haji hingga 13 Zulhijjah 1445 H, lalu kembali ke hotel di Raudhah – Makkah.
Alhamdulillah, kami menyelesaikan proses puncak haji 2024 dengan lancar berkat layanan dari petugas haji di bawah kepemimpinan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Kami membawa kursi roda sendiri dari Indonesia untuk ibu mertua sesuai ketentuan, dan kami berbagi peran antara saya dan istri. Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendoakan dan mendukung kami, baik personal maupun institusional. Kami hanya bisa mengucapkan Jazakumullah khairan katsiran, semoga kami menjadi haji yang mabrur.
Kami kebetulan satu rombongan dengan jemaah KBIHU. Di lapangan, kami menyesuaikan diri dengan kondisi, menentukan mana yang bisa dikerjakan mandiri dan mana yang harus dilakukan bersama rombongan. Komunikasi dan koordinasi serta saling pengertian menjadi kunci. Seperti saat di Mina, kami memisahkan diri dari rombongan untuk melempar jumrah ula, wustha, dan aqabah. Pengalaman ini justru memudahkan ibadah kami.
Kebijakan murur dan tanazul sangat kami rasakan manfaatnya. Struktur kecil dalam kloter kami, dari ketua kloter hingga ketua regu, sangat membantu dalam fasilitasi dan layanan jemaah sehingga aman dan terkendali. Sedikit bercanda dengan teman-teman, jika tidak mau antre saat di toilet, ya lebih baik di rumah saja.
Oleh karena itu, jika masih ada yang mengeluh tentang layanan atau fasilitas, mungkin mereka belum siap berbagi dengan sesama jemaah. Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, tahun 2024 ini jauh lebih tertib, sistematis, dan terkendali. Jika ada masalah, tidak sepenuhnya disebabkan oleh layanan atau fasilitasi pemerintah Indonesia, karena proses puncak haji di Armuzna melibatkan pihak lain, termasuk pemerintah Arab Saudi dan jemaah itu sendiri yang perlu edukasi. Perbaikan tentu saja diperlukan, namun kebijakan inovatif Pemerintah Indonesia tahun ini sudah luar biasa, hasil dari evaluasi dan pembelajaran dari tahun sebelumnya.
Sebagai jemaah haji mandiri, kami merasakan layanan dan fasilitas yang sangat baik, mulai dari transportasi dengan bus Shalawat, akomodasi di hotel, tenda, hingga toilet, serta konsumsi yang sangat layak. Terima kasih kepada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atas segala kebijakan yang memastikan kenyamanan, keselamatan, dan kemaslahatan jemaah.