19 November 2025

Jejak Kebaikan di Ujung Utara Palu: BMH Pastikan Logistik Santri Tetap Terjaga

Palu

👁️ 1 views

INFOFILANTROPI.COM, PALU – Di tengah geliat pembangunan dan dinamika kehidupan masyarakat Sulawesi Tengah, semangat berbagi dan kepedulian sosial tetap menyala. Salah satunya diwujudkan oleh Baitul Maal Hidayatullah (BMH), lembaga amil zakat nasional yang konsisten menguatkan peran santri penghafal Al-Qur’an sebagai penjaga moral bangsa.

Bagi BMH, para santri bukan sekadar penerus estafet keilmuan Islam, melainkan juga aset strategis untuk kemajuan bangsa di masa depan. Karena itu, memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi menjadi bagian dari tanggung jawab moral dan sosial lembaga.

Namun, jalan menuju kebaikan tidak selalu mudah. Tantangan medan, jarak jauh, dan keterbatasan akses sering menjadi ujian tersendiri. Meski demikian, semangat dakwah dan komitmen sosial para relawan BMH tak pernah surut.

Pada Sabtu, 11 Oktober 2025, tim BMH Perwakilan Sulawesi Tengah kembali menapaki perjalanan panjang menuju wilayah utara Kota Palu, yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Donggala. Tujuannya jelas: memastikan pasokan logistik bagi para santri di Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Hidayatullah Pantoloan, yang terletak di Jl. Hi. Patila, Dusun Ova, Kelurahan Pantoloan, Kecamatan Tawaeli.

Perjalanan sekitar satu jam dari pusat kota ini tidak hanya menembus jalan berliku, tetapi juga menghadirkan makna mendalam tentang perjuangan menyalurkan amanah kebaikan hingga ke pelosok yang jarang tersentuh.

Pesantren yang dipimpin oleh Ustaz Muhammad Ali Murtadho tersebut menjadi rumah bagi 15 santri penghafal Al-Qur’an. Meski hidup dalam kesederhanaan, semangat mereka dalam menuntut ilmu dan menjaga hafalan ayat-ayat suci tetap menyala. Untuk mendukung perjuangan itu, BMH menyalurkan Program “Beras untuk Santri Tahfidz Qur’an”, sebuah inisiatif filantropi yang menjadi wujud nyata kepedulian terhadap kebutuhan dasar para penjaga kalam Ilahi.

“Dengan adanya bantuan logistik ini, para santri dapat bernapas lega. Mereka kini bisa lebih fokus menghafal tanpa khawatir terhadap kebutuhan dasar sehari-hari,” ujar Ahmad Lasamuri, Kepala BMH Sulawesi Tengah, dengan nada penuh syukur.

Lebih dari sekadar bantuan pangan, penyaluran logistik ini membawa energi kehidupan dan semangat keberlanjutan. Setiap butir beras yang dimasak di dapur pesantren menjadi simbol cinta dan kepedulian umat yang tak pernah padam. Dari santri yang saban hari melafalkan ayat suci, terbitlah harapan baru bagi masa depan bangsa.

BMH memahami bahwa pondok pesantren adalah benteng moral dan spiritual bangsa, tempat tumbuhnya generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia. Dukungan terhadap mereka berarti investasi jangka panjang untuk kemajuan peradaban Islam di Indonesia.

“Dengan dukungan para donatur, BMH terus membuktikan bahwa gerakan kebaikan ini nyata adanya. Kami ingin memastikan masa depan para penghafal Qur’an tetap terjaga, karena dari merekalah kelak cahaya kebaikan negeri ini bersinar,” tambah Lasamuri.

Ia menutup dengan pesan penuh optimisme yang mencerminkan semangat gerakan BMH di seluruh pelosok Nusantara.

“Kita terus berbuat baik. Siapa tahu, dari santri-santri inilah kelak lahir generasi yang membawa Indonesia menuju masa depan emas.”

Dari ujung utara Palu, langkah kecil para relawan BMH kembali menorehkan jejak kebaikan yang abadi. Sebuah bukti bahwa kepedulian sosial tidak mengenal batas wilayah maupun jarak, melainkan tumbuh dari hati yang tulus untuk menebar manfaat seluas-luasnya bagi umat. */Herim