Kebahagiaan Guru Ngaji di Rumah Qur’an Hidayatullah: BMH dan Vanilla Hijab Gelar Buka Puasa Bersama

INFOFILANTROPI.COM, JAKARTA — Suasana penuh kebersamaan dan haru menyelimuti Rumah Qur’an Hidayatullah, Duren Sawit, saat Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) bekerja sama dengan Vanilla Hijab menggelar acara buka puasa bersama. Kegiatan ini menghadirkan 50 guru ngaji yang telah mengabdikan diri untuk menyebarkan ilmu Al-Qur’an. Tak sekadar berbuka puasa bersama, acara ini juga diisi dengan pembagian paket sembako dan mukena sebagai bentuk apresiasi kepada para pengajar Al-Qur’an.
Ketua panitia acara, Adam Sukiman, mengungkapkan rasa syukur atas antusiasme tinggi dari para guru ngaji yang hadir. Ia pun menyampaikan doa khusus untuk Vanilla Hijab, yang telah memberikan hadiah istimewa bagi mereka.
“Semoga sehat penuh berkah untuk Bunda Aisha beserta seluruh keluarga besar Vanilla Hijab. Aamiin Allahumma aamiin,” ujar Adam dengan penuh haru.
Para guru ngaji yang hadir pun tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Ustadzah Ade Marwiyah, salah satu guru ngaji yang menerima bantuan, mengaku sangat terkejut sekaligus bersyukur atas perhatian yang diberikan.
“Alhamdulillah, ini adalah kejutan yang luar biasa,” katanya dengan mata berbinar.
Senada dengan itu, Ustadzah Tuti Darwati pun merasakan kebahagiaan yang mendalam.
“Ini benar-benar kejutan indah menjelang akhir Ramadan,” ungkapnya dengan penuh haru.
Vanilla Hijab tak hanya memberikan bantuan dalam bentuk paket sembako, tetapi juga mukena berkualitas bagi para guru ngaji. Bagi mereka, mukena ini bukan sekadar perlengkapan ibadah, tetapi juga simbol perhatian dan dukungan atas dedikasi mereka dalam mengajarkan Al-Qur’an kepada generasi penerus.
Kepala Humas BMH Pusat, Imam Nawawi, yang turut hadir dalam acara ini, berharap kolaborasi antara BMH dan Vanilla Hijab bisa menginspirasi lebih banyak pihak untuk peduli terhadap para guru ngaji yang berjasa dalam dakwah Islam di tengah masyarakat.
“Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut dan semakin banyak pihak yang peduli terhadap perjuangan para guru ngaji dalam mendidik generasi Qur’ani,” tuturnya.
Acara ini menjadi pengingat bahwa di balik setiap ayat yang diajarkan, terdapat dedikasi dan perjuangan para guru ngaji yang patut diapresiasi. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan semakin banyak guru ngaji yang mendapatkan perhatian dan kesejahteraan yang lebih baik.*