Keberangkatan Haji Dimulai 2 Mei 2025, Kemenag Sampaikan Pesan Penting kepada Jemaah
![Keberangkatan Haji Dimulai 2 Mei 2025, Kemenag Sampaikan Pesan Penting kepada Jemaah](https://infofilantropi.com/wp-content/uploads/2024/09/17SeptIF-Hajimei25-1-1024x576.jpeg)
Dok. Kemenag
INFOFILANTROPI.COM, Pasuruan – Berdasarkan Rencana Perjalanan Haji (RPH) Tahun 1446 H/2025 M yang disusun oleh Kementerian Agama, jemaah haji Indonesia dijadwalkan mulai berangkat pada 2 Mei 2025. Hal ini disampaikan oleh Direktur Bina Haji Arsad Hidayat dalam acara Jamarah (Jagong Masalah Haji dan Umrah) Angkatan I, yang diselenggarakan oleh Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur di Pasuruan pada Jumat (13/9/2024).
Arsad menekankan bahwa jadwal keberangkatan ini perlu menjadi perhatian seluruh jemaah agar dapat mempersiapkan diri, khususnya dalam pelatihan manasik haji sebelum keberangkatan ke Arab Saudi. “Kloter pertama akan diberangkatkan pada 2 Mei 2025, sehingga pada 1 Mei jemaah sudah harus berada di asrama haji. Oleh karena itu, pelatihan manasik sebaiknya dilakukan dua bulan sebelumnya, yaitu Maret atau April,” jelas Arsad.
Ia menambahkan bahwa pelatihan manasik perlu dilaksanakan minimal dua bulan sebelum keberangkatan agar jemaah haji dapat lebih fokus dan siap menjelang perjalanan ke Tanah Suci. “Jangan sampai pelatihan dilakukan di akhir April, karena jemaah akan kehilangan fokus akibat kesibukan persiapan keberangkatan dan acara pelepasan,” imbuhnya.
Selain itu, Arsad juga mengingatkan tentang pentingnya penggunaan visa resmi yang diberlakukan oleh Pemerintah Arab Saudi untuk ibadah haji. Kebijakan ini dipertegas dengan penerapan Kartu Nusuk bagi seluruh jemaah haji yang memiliki visa resmi pada penyelenggaraan haji tahun 1445 H lalu. “Pada 4 September lalu, kami telah mengadakan rapat dengan Kementerian Haji Arab Saudi. Mereka menegaskan bahwa pada 2025, penerapan visa haji resmi akan lebih ketat. Semua check point sebelum masuk kota Makkah akan diawasi dengan lebih ketat. Ini perlu kita perhatikan bersama,” tegas Arsad.
Sementara itu, Kepala Bidang PHU Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, Abdul Haris, mengungkapkan bahwa Jawa Timur memiliki sekitar 1.130.000 jemaah yang masuk dalam antrean keberangkatan, berdasarkan data Siskohat. “Jumlah jemaah yang mengantre dari Jawa Timur mencapai sekitar seperlima atau 20% dari total waiting list jemaah haji di Indonesia. Jumlah ini bahkan lebih banyak dibandingkan Jawa Barat, meskipun jemaah yang berangkat dari sana paling banyak,” ungkap Haris.
Haris berharap, melalui kegiatan Jamarah ini, dapat terkumpul saran dan masukan dari para stakeholder untuk peningkatan layanan bagi jemaah haji, terutama di Jawa Timur. “Forum seperti ini diharapkan bisa menghasilkan ide-ide konstruktif yang nantinya dapat kita gunakan untuk meningkatkan pelayanan di masa mendatang,” ujarnya.
Turut hadir dalam acara ini Anggota Komisi 8 DPR RI, Anisah Syakur, serta 100 peserta dari berbagai elemen di Kabupaten Pasuruan, termasuk Kemenag Kabupaten Pasuruan, FK KBIHU, PPIU, PIHK, tokoh agama, dan masyarakat umum.