20 Agustus 2025

Kemenag Dorong Gerakan PAI Berwakaf Lewat Sosialisasi Zawa Goes to School dan Campus

Kemenag Dorong Gerakan PAI Berwakaf Lewat Sosialisasi Zawa Goes to School dan Campus

INFOFOILANTROPI.COM, Bekasi – Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) resmi meluncurkan gerakan literasi wakaf di lingkungan pendidikan dengan menggelar kegiatan Zawa Goes to School dan Goes to Campus. Acara ini diikuti oleh 110 pemangku kepentingan PAI dan Budi Pekerti dari berbagai jenjang pendidikan, dan berlangsung selama tiga hari, 21–23 Mei 2025 di Bekasi, Jawa Barat.

Program ini merupakan bagian dari inisiatif “Dari PAI untuk Indonesia #AyoBerwakafdiSekolah”, yang bertujuan membangun budaya berwakaf di kalangan pendidik dan peserta didik sejak dini. Dalam tahap awal, program ini akan diuji coba (piloting) di sejumlah sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, melibatkan guru PAI dari jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK baik negeri maupun swasta.

Direktur Pendidikan Agama Islam, M. Munir, menekankan besarnya potensi umat Islam di lingkungan sekolah yang mencapai lebih dari 45 juta siswa dan 250 ribu guru PAI. “Bayangkan jika potensi ini digerakkan bersama, dampaknya luar biasa. Program ini kami desain sebagai bagian dari penguatan budaya religius, khususnya wakaf, di sekolah-sekolah,” ujarnya.

Munir juga menegaskan bahwa pengelolaan dana wakaf akan dilakukan secara profesional, transparan, dan akuntabel, termasuk pemanfaatan bagi hasil yang dapat kembali kepada para pewakif dalam bentuk program peningkatan mutu PAI.

Sementara itu, Anas Nasikhin, Sekretaris Badan Wakaf Indonesia (BWI), menambahkan pentingnya keteladanan dalam membangun kesadaran wakaf. “Guru PAI bukan hanya pendidik, tetapi juga teladan. Mereka bisa menjadi agen perubahan dan penggerak utama dalam menanamkan nilai-nilai wakaf di lingkungan pendidikan,” ungkapnya.

Selain materi literasi wakaf, kegiatan ini juga menghadirkan sharing session praktik baik pengelolaan wakaf di sekolah, dengan menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang profesional. Harapannya, gerakan berwakaf bisa berkembang menjadi gaya hidup yang tertanam dalam keseharian warga sekolah.