gigi3

Penulis : Wedi Iskandar (Dokter Spesialis Anak RS Al Islam Bandung dan Dosen FK Unisba)

INFOFILANTROPI.COM, BANDUNG – Anak adalah calon generasi yang harus dipelihara dan dijaga, karena diharapkan menjadi generasi yang lebih unggul dari orang tuanya, sehingga dapat menjadi generasi penerus yang tangguh dan dapat membawa kemajuan di berbagai bidang kehidupan pada usia dewasanya kelak.

Sebagian besar orang tua sudah sangat paham untuk menjaga kesehatan anaknya, namun berdasarkan laporan Global Strategy and Action Plan on Oral Health 2023–2030, telah dirilis serangkaian kebijakan lengkap yang mendefinisikan agenda kesehatan mulut global World Health Organization (WHO) hingga 2030, mendukung Negara Anggota dalam penerapan kebijakan ”Tidak ada kesehatan tanpa kesehatan mulut.”

Oral health country profile yang dikeluarkan WHO menyatakan Indonesia merupakan negara peringkat kedua di Asia Tenggara, yang memiliki total pengeluaran untuk perawatan kesehatan gigi terbesar, setelah Singapura (US$ 1160). Di Indonesia, beberapa masalah kesehatan gigi dan mulut meliputi masalah karies gigi yang tinggi, tingkat aksesibilitas perawatan gigi masih rendah dan kurangnya edukasi tentang pentingnya merawat kesehatan gigi dan mulut.

Berdasarkan hasil survei kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 ditemukan data yang masih sering diabaikan oleh sebagian besar orangtua terhadap anaknya adalah tentang kesehatan gigi dan mulut. Berdasarkan hasil wawancara pada SKI 2023, masalah kesehatan gigi dan mulut pada penduduk berumur ≥ 3 tahun adalah 56,9%, ironisnya hanya 11,2% yang berobat ke tenaga medis untuk mengatasi masalah tersebut.

Kesehatan gigi dan mulut sangat berpengaruh terhadap kesehatan anak karena keadaan mulut, gigi dan unsur-unsur yang berhubungan dalam rongga mulut, dalam kondisi sehat yang memungkinkan seseorang untuk melakukan fungsi penting seperti makan, bernapas, berbicara dan berinteraksi sosial. Terhadapa dimensi psikososial, kesehatan gigi dan mulut juga mempengaruhi kepercayaan diri, kesejahteraan dan kemampuan bersosialisasi.

Kesehatan anak merupakan kesehatan yang perlu dijaga oleh semua pihak, bukan hanya orang tua di rumah, juga faktor lingkungan di luar rumah seperti tempat bermain dan bergaul anak maupun sekolah.

Berdasarkan masalah di atas, tim pengabdian kepada masyarakat (PKM) fakultas kedokteran Universitas Islam Bandung (FK Unisba) berkolaboraosi denga Rumah Sakit AL Islam kota Bandung mengadakan kegiatan sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan anak di lingkungan sekitar RS, mengadakan kegiatan untuk mensosialisasikan pentingnya kesehatan gigi dan mulut bagi anak sejak usia dini, dengan judul kegiatan ”Pendampingan Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut Anak Sekolah Dasar Islam Terpadu Al Fitrah Kecamatan Ranca Sari Kota Bandung”.

Hasil kegiatan PKM telah berhasil melakukan pemeriksaan derajat caries dan indeks oral hygiene, sosialisasi dan pendampingan Kesehatan gigi kepada 86 siswa SD AL Fithrah. Hasil pemeriksaan Kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan oleh tim PKM bekerjasama dengan Tim Kesehatan Gimul, melibatkan juga koasisten yang sedang stase di Kesehatan gigi, berhasil melakukan pemeriksaan terhadap 86 siswa kls 4 SD Al Fithrah.

Hasil dari pretes dan post test untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa-siswa kls 4 sebanyak 86 orang siswa, diketahui rata-rata pencapaiannya adalah 3,2 dengan nilai 70-75, termasuk kategori sedang. Sedangkan untuk pemeriksaan caries antara low dan very low dengan rata-rata capaian angka 4,5 dan indeks kebersihan mulut (oral hygiene) dengan nilai rata-rata 2,9 dengan kriteria sedang.

Sebagai kesimpulan hasil pemeriksaan derajat caries yang rendah dan indeks oral hygiene baik dan tingkat pengetahuan siwa pada secara keseluruhan menunjukkan derajat sedang. Hal ini menunjukkan bahwa masih diperlukan pendampingan dalam hal pengetahuan siswa terhadap cara pemeliharaan kesehatan gimul, secara berkelanjutan dan berkesinambungan, tidak hanya secara insidental.

Diharapkan dengan adanya kegiatan ini memacu pihak sekolah untuk lebih serius mengadakan pendampingan pelatihan kesehatan gigi kepada para siswanya agar tingkat pengetahuan siswa tentang Kesehatan gigi dapat lebih ditingkatkan. [ ]

Dok foto : FK Unisba