Khutbah Jumat: Bersabar Dalam Menghadapi Ujian Hidup
Seorang khatib sedang menyampaikan materi khutbah Jumat ( Ilustrasi foto: istimewa)
Oleh: Abu Jundi Al Bantany Al Jawi Bin Al Jombangi Al Kaderi Al Jawiyyi Assyarqiyyah.
(Pengasuh Pondok Pesantren di Bandung)
Khutbah Pertama:
الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا،
من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له.
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله،
اللهم صل وسلم وبارك على نبينا محمد، وعلى آله وصحبه أجمعين.
Amma ba’du,
Jama’ah Jumat rahimakumullah,
Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dengan menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya. Karena hanya dengan takwa, hati menjadi tenang dan hidup menjadi penuh berkah.
Pada kesempatan yang mulia ini, khatib berwasiat kepada diri pribadi dan kepada jama’ah sekalian untuk senantiasa bersabar dalam menghadapi ujian hidup.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:
وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُّصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
“Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata: ‘Sesungguhnya kami milik Allah dan kepadaNya kami kembali.’” (QS. Al-Baqarah: 155–156)
Jamaah Jum’ah yang dimuliakan Allah,
Ujian dan kesulitan adalah bagian dari kehidupan. Tidak ada seorang pun yang luput darinya. Kadang berupa kehilangan, penyakit, kesempitan rezeki, atau masalah keluarga. Namun Allah tidak menurunkan ujian kecuali untuk menguatkan hamba-Nya.
Dalam hadits sahih, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda:
إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ، وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ
“Sesungguhnya besarnya pahala tergantung pada besarnya ujian. Dan sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menguji mereka.” (HR. Tirmidzi, no. 2396)
Maka, kesabaran bukanlah tanda kelemahan, tapi tanda kekuatan iman. Orang yang sabar bukan orang yang tidak merasa sakit, tapi orang yang tetap bertahan di atas ketaatan meski hatinya terluka.
Khutbah Kedua
الحمد لله حمدًا كثيرًا طيبًا مباركًا فيه، كما يحب ربنا ويرضى،
وأشهد أن لا إله إلا الله، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، صلى الله عليه وعلى آله وصحبه أجمعين.
Jama’ah Jumat yang dirahmati Allah,
Sabar memiliki tiga bentuk: Pertama, Sabar dalam ketaatan kepada Allah, Kedua, Sabar menjauhi maksiat, dan Ketiga, Sabar menghadapi takdir dan ujian hidup. Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153)
Kebersamaan Allah dengan orang yang sabar berarti pertolongan, penjagaan, dan rahmat-Nya senantiasa menyertai mereka.
Maka wahai hamba Allah, jika hari-harimu terasa berat, ingatlah bahwa setiap sabar yang engkau tahan, sedang dicatat sebagai amal yang tinggi nilainya di sisi Allah.
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda:
مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ، حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
“Tidaklah seorang Muslim tertimpa kelelahan, penyakit, kesedihan, atau duka bahkan duri yang menusuknya kecuali Allah akan menghapus sebagian dosa-dosanya karenanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Oleh karena itu, marilah kita hadapi setiap ujian dengan sabar, syukur, dan tawakal. Semoga Allah jadikan kita termasuk hamba-hambaNya yang kuat, sabar, dan kelak menjadi ahli surga karena kesabaran kita.
اللهم اجعلنا من الصابرين، وارض عنا يا أرحم الراحمين.
اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات، والمؤمنين والمؤمنات، الأحياء منهم والأموات.
اللهم اجعلنا من أهل الجنة، واحشرنا مع نبيك محمد صلى الله عليه وسلم في الفردوس الأعلى.
عباد الله،
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى
وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ،
يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ.
فاذكروا الله العظيم يذكركم، واشكروه على نعمه يزدكم،
ولذكر الله أكبر، والله يعلم ما تصنعون.
