Laporan Situasi Bencana Akhir Februari 2025 dari Pusdalops BNPB

Pusdalops

INFOFILANTROPI .COM, JAKARTA – Memasuki pekan terakhir Februari, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan berbagai kejadian bencana di Indonesia yang masih didominasi oleh bencana hidrometeorologi basah.

Salah satu laporan kejadian dari Pusdalops yang signifikan adalah tanah longsor di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Longsor terjadi di Desa Sisundung, Kecamatan Angkola Barat, pada Sabtu (22/2) pukul 18.00 waktu setempat, mengakibatkan dua korban jiwa. Kedua korban telah berhasil dievakuasi oleh tim penyelamat. Setelah evakuasi, tim gabungan segera melakukan pembersihan material longsor menggunakan alat berat.

Bencana serupa terjadi di Kelurahan Gedong, Kecamatan Tanjung Barat, Kabupaten Lampung. Tanah longsor pada Jumat (21/2) menimpa sebuah rumah yang dihuni tiga orang. Dua penghuni ditemukan meninggal dunia, sementara satu lainnya selamat dan saat ini mengungsi di rumah kerabat. Hujan berintensitas tinggi serta struktur tanah yang labil diduga menjadi penyebab longsor.

Sementara itu, angin kencang melanda Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, pada Sabtu (22/2). Tiga desa terdampak yaitu Desa Jatibatur di Kecamatan Gemolong, Desa Jeruk di Kecamatan Miri, dan Desa Wonorejo di Kecamatan Kalijambe. Akibatnya, 42 rumah mengalami kerusakan, satu fasilitas ibadah terdampak, satu sekolah mengalami kerusakan, dan 39 titik pohon tumbang. Sejumlah pohon tumbang menimpa kabel listrik, menyebabkan pemadaman listrik di beberapa wilayah. BPBD Kabupaten Sragen bersama relawan PB segera melakukan penanganan, sementara untuk gangguan listrik, koordinasi dilakukan dengan PLN setempat. Proses penanganan masih berlangsung dengan tantangan utama berupa cakupan wilayah yang luas serta kondisi cuaca yang masih hujan.

Pada hari yang sama, angin kencang juga menerjang Desa Matajang, Kecamatan Dua Boccoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Hujan deras yang menyertai angin kencang mengakibatkan kerusakan pada sedikitnya 25 rumah warga. BPBD Kabupaten Bone melakukan asesmen serta berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk langkah penanganan lebih lanjut.

BNPB mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi basah. Warga diminta menghindari pohon-pohon yang berisiko tumbang saat terjadi angin kencang dan berlindung di bangunan yang kokoh. Jika hujan deras berlangsung lebih dari satu jam, evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman sangat dianjurkan. Pemerintah daerah diimbau untuk memastikan kesiapan perangkat, personel, serta sumber daya dalam menghadapi potensi darurat bencana.