Masjid Bilal: Monumen Perjuangan Bilal bin Rabah dalam Memeluk Islam
![Masjid Bilal: Monumen Perjuangan Bilal bin Rabah dalam Memeluk Islam](https://infofilantropi.com/wp-content/uploads/2024/06/29JuniTN-Masjidbilal.jpeg)
Masjid Bilal: Monumen Perjuangan Bilal bin Rabah dalam Memeluk Islam
INFOFILANTROPI.COM – Di kota Madinah yang penuh sejarah, terdapat Masjid Bilal, sebuah tempat yang mengingatkan kita pada kisah heroik Bilal bin Rabah dalam mempertahankan keyakinannya terhadap Islam yang disebarkan oleh Rasulullah SAW.
Bilal bin Rabah adalah salah satu sahabat Rasulullah SAW yang dijamin masuk surga. Berasal dari Habasyah (Ethiopia), Bilal dikenal dengan fisik yang kuat dan kulit yang hitam. Saat ini, umat Muslim di seluruh dunia mengenalnya sebagai muadzin pertama yang mengumandangkan azan.
Saat pertama kali berkenalan dengan ajaran Islam, Bilal adalah seorang budak milik Umayyah di Makkah. Kisah perkenalannya dengan Nabi Muhammad SAW bermula ketika seorang tamu majikannya menceritakan tentang ajaran baru yang dibawa oleh seorang pria bernama Muhammad. Dengan bantuan Abu Bakar, yang sudah memeluk Islam, Bilal akhirnya bertemu dengan Nabi Muhammad SAW. Pertemuan ini berlangsung penuh kehangatan dan kelembutan, membuat hati Bilal tersentuh dan merasa tenteram hingga ia mantap memutuskan untuk memeluk Islam.
Bilal mengucapkan dua kalimat syahadat di hadapan Nabi Muhammad SAW dengan penuh keyakinan dan kebahagiaan. Namun, keputusan ini membuat majikannya, Umayyah, marah besar. Sebagai penentang keras ajaran Nabi Muhammad, Umayyah menyiksa Bilal dengan kejam untuk memaksanya kembali menyembah berhala.
Bilal, dengan keteguhan imannya, tetap bertahan meski disiksa setiap hari. Umayyah menyeretnya ke tengah terik matahari tanpa baju, menguburnya dalam pasir panas dengan hanya kepala yang tak tertimbun, bahkan menindih tubuhnya dengan batu besar. Bilal tetap teguh pada kalimat tauhid “La Ilaha Illallah Muhammadun Rasulullah”, meski penderitaan berat menimpanya.
Abu Bakar, yang menyaksikan kekejaman tersebut, menawarkan untuk membeli Bilal dari Umayyah dengan harga yang sangat tinggi. Setelah Bilal dibebaskan dari perbudakan, ia setia mengikuti Nabi Muhammad SAW dan menjadi salah satu sahabat yang dijamin masuk surga.
Untuk mengenang perjuangan dan keteguhan iman Bilal bin Rabah, dibangunlah Masjid Bilal yang terletak di distrik Abdul Muhsin bin Abdul Aziz, Qurban, Madinah. Masjid ini berada dalam jarak tiga blok dari Masjid Nabawi, tepatnya di sisi selatan, sehingga sangat strategis untuk dikunjungi.
Mengunjungi Masjid Bilal, para pengunjung tidak hanya merasakan kenyamanan beribadah, tetapi juga mengenang perjuangan seorang sahabat yang terhormat dan muadzin pertama dalam sejarah Islam. Pengalaman spiritual yang tak terlupakan ini juga menjadi momen untuk merenungkan sejarah perkembangan Islam melalui keteguhan iman Bilal bin Rabah.