Menag RI dan Menhaj Saudi Bahas Persiapan Haji dan Kolaborasi Strategis di Masjidil Haram
![Menag RI dan Menhaj Saudi Bahas Persiapan Haji dan Kolaborasi Strategis di Masjidil Haram](https://infofilantropi.com/wp-content/uploads/2024/11/26NOVBUTNIF-MenagdanMenhajArab2.jpg)
Dok. Kemenag
INFOFILANTROPI.COM, Makkah – Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI), Nasaruddin Umar, bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq F Al Rabiah, di Masjidil Haram, Makkah. Pertemuan ini berlangsung dalam suasana hangat dan produktif, membahas berbagai aspek penting terkait persiapan haji tahun 1446 H/2025 M sekaligus membicarakan peluang pemberdayaan umat Muslim secara global.
Menurut Menag Nasaruddin, pertemuan tersebut memberikan banyak pandangan baru dan masukan penting untuk penyelenggaraan haji yang lebih baik. Ia mengungkapkan rasa syukur atas sambutan baik yang diterimanya. Lokasi pertemuan yang berlangsung di salah satu ruang istimewa di Masjidil Haram memberikan kesan tersendiri bagi delegasi Indonesia.
Pertemuan ini berlangsung lebih dari satu jam, didahului dengan jamuan makan malam. Dalam diskusi yang mendalam, Menag menyampaikan beberapa permintaan strategis dari pihak Indonesia, termasuk agar jemaah haji tidak lagi ditempatkan di kawasan Mina Jadid. Tawfiq F Al Rabiah memberikan apresiasi terhadap permintaan ini, menandakan sinergi yang semakin kuat antara kedua negara.
Menag juga meminta penambahan jumlah petugas haji, mengingat sebagian besar jemaah Indonesia berusia lanjut sehingga membutuhkan pendampingan intensif, termasuk tenaga medis. Tawfiq menjelaskan bahwa meskipun ada rencana pengurangan kuota petugas secara global, pihaknya akan mempertimbangkan permintaan tersebut berdasarkan kebutuhan riil jemaah Indonesia.
Selain itu, diskusi mencakup usulan agar pemotongan Dam dapat dilakukan di Indonesia, sehingga hasilnya bisa dimanfaatkan langsung oleh masyarakat. Tawfiq menyatakan keterbukaan terhadap usulan ini, asalkan didukung oleh fatwa yang jelas dari ulama setempat.
Dalam kesempatan tersebut, Menag juga mengusulkan pembangunan Museum Hadits di Masjid Istiqlal Jakarta, terinspirasi dari museum serupa yang ada di Madinah. Tawfiq menyambut baik ide tersebut dan berencana melakukan pendekatan lebih lanjut untuk mewujudkannya.
Pertemuan ini tidak hanya membahas teknis pelaksanaan ibadah haji, tetapi juga mencerminkan visi bersama untuk meningkatkan kualitas pelayanan umat Muslim secara global. Diskusi mengenai kontrak hotel di Madinah juga menjadi perhatian, di mana Menhaj Saudi mengingatkan pentingnya proses pemesanan lebih awal agar jemaah Indonesia mendapatkan lokasi strategis di dekat Masjid Nabawi.
Menag Nasaruddin melanjutkan kunjungan kerjanya dengan mengadakan rapat koordinasi di Jeddah bersama Kantor Urusan Haji untuk membahas renovasi wisma baru yang akan mulai digunakan pada Desember 2024. Setelah itu, ia dijadwalkan mengunjungi beberapa lokasi penting di Madinah sebelum kembali ke Tanah Air pada 26 November 2024.
Pertemuan ini menjadi momentum penting bagi Indonesia dan Arab Saudi untuk terus memperkuat kerja sama dalam penyelenggaraan haji yang lebih baik serta menjajaki inisiatif baru demi kemaslahatan umat.