Mencari Inspirasi Wakaf Produktif, Yayasan Masjid Al-Ihsan Permata Depok Studi Banding ke Daarut Tauhiid

INFOFILANTROPI.COM, BANDUNG — Suasana hangat penuh semangat kolaborasi terasa di Daarut Tauhiid pada Sabtu pagi, 17 Mei 2025. Sekitar pukul 10.30 WIB, rombongan dari Yayasan Masjid Al-Ihsan Permata Depok tiba untuk melakukan kunjungan studi banding terkait pengelolaan wakaf produktif dan strategi branding lembaga wakaf.
Kunjungan disambut langsung oleh perwakilan manajemen Wakaf Daarut Tauhiid. Kunjungan ini menjadi momen istimewa karena menghadirkan lebih dari 12 orang dari Yayasan Masjid Al-Ihsan, termasuk ketua yayasan, pembina, pengawas, sekretaris, bendahara, hingga para muwakif yang selama ini berkontribusi dalam pengelolaan wakaf di lingkungan mereka.
Masjid Al-Ihsan sendiri dikenal sebagai salah satu masjid yang cukup makmur di kawasan Permata Depok. Ada sekitar 1.500 warga aktif dan lahan seluas 2.000 hingga 5.000 meter persegi yang dikelola sebagai aset wakaf. Dalam perjalanannya, yayasan ini pernah mencatat capaian yang cukup signifikan dengan pendapatan wakaf mencapai Rp60 hingga Rp100 juta per bulan. Namun, memasuki tahun keempat, tren penghimpunan dana wakaf menunjukkan penurunan.
“Dalam beberapa tahun terakhir, penghimpunan dari Yayasan Masjid Al-Ihsan mulai stagnan. Segmen yang digarap masih sama, program juga belum banyak inovasi,” ungkap Taufik Hidayat, selaku Manager Fundraising Wakaf Daarut Tauhiid menyampaikan kembali kendala yang dihadapi Yayasan Masjid Al-Ihsan.
Itulah sebabnya, mereka melakukan studi banding ke dua lembaga besar, yakni Wakaf Salman ITB dan Wakaf Daarut Tauhiid. Namun karena karakteristik Wakaf Salman lebih fokus pada lingkup kampus, kunjungan ke Daarut Tauhiid dirasa lebih relevan, terutama dalam konteks pengembangan wakaf berbasis masjid dan komunitas warga.
Selama hampir empat jam, dari pukul 10.30 hingga 14.30 WIB, diskusi berlangsung dengan penuh antusias. Doddy Ekapriades Topan, Direktur Wakaf Daarut Tauhiid berkesempatan menyampaikan materi seputar strategi pengelolaan wakaf produktif dan sosial, serta pentingnya membangun brand wakaf yang kuat dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Tak hanya itu, rombongan juga diajak berdiskusi langsung dengan manajemen Wakaf Daarut Tauhiid untuk menggali lebih dalam praktik-praktik terbaik yang bisa diadopsi.
Kunjungan ditutup dengan sesi foto bersama, disertai harapan bahwa silaturahmi ini bisa berlanjut dalam bentuk kolaborasi lainnya. Pihak Yayasan Masjid Al-Ihsan juga berharap suatu hari Wakaf Daarut Tauhiid dapat berkunjung ke Permata Depok, atau mengikutsertakan mereka dalam event-event nasional bertema wakaf.
Kehangatan, kolaborasi, dan semangat belajar menjadi penanda kunjungan berharga ini. Menjadi pengingat bahwa dalam mengelola amanah wakaf, sinergi dan saling belajar antar-lembaga adalah kunci utama untuk pertumbuhan yang berkelanjutan. (Cahya)