Meraih Hidup Berkah dengan Meneladani Nabi Ibrahim
![Meraih Hidup Berkah dengan Meneladani Nabi Ibrahim](https://infofilantropi.com/wp-content/uploads/2024/11/12NOVBRIFTN.webp)
Dok. Halalmui.or.id
INFOFILANTROPI.COM – Setiap insan beriman pasti mendambakan kehidupan yang berkah, penuh dengan limpahan rahmat dari Allah SWT. Banyak dari kita yang berdoa, memohon keberkahan dalam setiap langkah hidup. Namun, apa sebenarnya makna “berkah” itu?
Menurut Imam Al-Ghazali, berkah atau barokah adalah “ziyadatul khair fii tha’atillah”—yakni, bertambahnya kebaikan dalam menaati perintah Allah. Artinya, keberkahan adalah aliran kebaikan yang terus bertambah, tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk lingkungan sekitar. Keberkahan membawa berbagai nikmat: dari kedamaian, kecukupan, hingga ikatan yang erat dengan sesama, menciptakan harmoni dalam kehidupan.
Dalam kitab Syarah Shahih Muslim, Imam Nawawi menjelaskan bahwa berkah memiliki dua makna utama: tumbuh dan bertambah, serta kebaikan yang terus-menerus. Contoh sederhana dapat dilihat dalam rezeki yang halal. Makanan yang halal dan diperoleh dengan cara yang benar akan membawa energi positif pada keluarga yang mengonsumsinya, dan anak-anak pun tumbuh sehat, penuh energi untuk melakukan kebaikan. Inilah makna sejati dari ungkapan “Baiti Jannati”—rumahku adalah surgaku.
Sebaliknya, rezeki yang diperoleh dari cara yang tidak halal hanya akan menimbulkan masalah, meskipun secara kasat mata harta tersebut tampak melimpah. Sebagai umat beriman, kita dianjurkan untuk selalu hidup dalam keberkahan dan meraih ridha-Nya, sebagaimana diteladankan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad SAW.
Meneladani Nabi Ibrahim dalam Meraih Hidup Berkah
Dalam setiap shalat, kita diajarkan untuk memohon berkah dan rahmat, sebagaimana Allah telah memberkahi Nabi Ibrahim dan keluarganya. Melalui Tasyahud akhir, kita berdoa:
“Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan berkah kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau limpahkan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya.”
Nabi Ibrahim adalah sosok yang diberkahi, teladan keluarga pilihan yang hidupnya penuh berkah. Berikut beberapa pelajaran dari kehidupan Nabi Ibrahim:
- Keturunan yang Saleh dan Berpengaruh
Nabi Ibrahim tidak hanya menjadi teladan bagi keluarganya, tetapi juga bagi umat manusia. Allah memilih keturunan Nabi Ibrahim sebagai para nabi dan panutan. Seperti dalam QS Ali Imran [3:33]: “Sungguh, Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim, dan keluarga Imran di atas segala umat.” - Doa yang Dikabulkan oleh Allah
Nabi Ibrahim berdoa agar keluarganya selalu dilimpahi rezeki, meskipun tinggal di tanah Makkah yang gersang. Allah SWT mengabulkan doanya, membuat Makkah menjadi kota penuh keberkahan, pusat ibadah, dan tempat yang disukai umat Islam di seluruh dunia. - Keajaiban Zamzam
Kisah air Zamzam adalah bukti keberkahan yang Allah berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Ketika Hajar, ibu Nabi Ismail, berjuang mencari air di tengah padang pasir, Allah memancarkan air Zamzam dari hentakan kaki bayi Ismail, yang hingga kini menjadi sumber air yang tidak pernah kering.
Cara Meneladani Nabi Ibrahim untuk Hidup Berkah
Allah SWT berfirman bahwa Nabi Ibrahim adalah sosok teladan yang baik bagi umat manusia (QS Al-Mumtahanah [60:4]). Berikut cara kita bisa meneladani Nabi Ibrahim dalam mencapai hidup yang berkah:
- Berjuang Menegakkan Kebenaran dan Tauhid
Nabi Ibrahim tidak ragu untuk menyeru keluarganya, bahkan ayahnya, agar meninggalkan kemusyrikan. Ia berani menyampaikan kebenaran demi menegakkan agama Allah. - Membangun Tempat Ibadah dan Menyebarkan Syiar
Bersama Nabi Ismail, Nabi Ibrahim membangun Ka’bah, rumah Allah yang hingga kini menjadi kiblat umat Islam. Bangunan ini menjadi pusat peribadatan dan tempat berkumpulnya umat dari segala penjuru. - Menanamkan Ketaatan dan Kesalehan dalam Keluarga
Nabi Ibrahim selalu berdoa agar keturunannya rajin mendirikan shalat, mendekatkan diri kepada Allah. “Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan keturunanku orang-orang yang mendirikan shalat,” doanya dalam QS Ibrahim [14:40].
Kisah perjuangan Nabi Ibrahim mengajarkan bahwa pengorbanan yang ikhlas untuk Allah akan membuahkan keberkahan dan cinta dari-Nya. Nabi Ibrahim dijuluki Khalilullah, sahabat Allah yang paling dicintai-Nya. Dan dari keturunan beliau lahir Nabi Muhammad SAW, Rasul yang menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Dari kota Makkah yang diberkahi hingga sumur Zamzam yang tak pernah kering, hidup Nabi Ibrahim dan keluarganya menginspirasi kita untuk menjalani hidup dengan penuh ketaatan, keberanian, dan keikhlasan. Hanya dengan jalan inilah, hidup yang penuh berkah dapat kita raih.
Semoga kita mampu meneladani Nabi Ibrahim, meraih keberkahan, dan menjadi umat yang senantiasa mendapat ridha Allah SWT. Kutipan (Dirangkum dan disadur dari berbagai sumber oleh Usman Effendi AS., kontributor Jurnal Halal).