Penyuluh Agama Islam Non-PNS KUA Tanjungpandan Menang PAI Award 2024 Tingkat Provinsi
INFOFILANTROPI.COM, Tanjungpandan – Syarah Oktrissyanti, S.Ikom, Penyuluh Agama Islam Non-PNS dari Kantor Urusan Agama (KUA) Tanjungpandan, meraih juara pertama dalam Lomba Penyuluh Agama Islam / PAI Award 2024 tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Prestasi ini dicapainya melalui karya tulis ilmiah berjudul “Penerapan Metode Talaqqi dan Tikrar dalam Meningkatkan Literasi Al-Qur’an di Desa Air Merbau”.
Inspirasi karya tulis ini berasal dari hadits riwayat Al-Bukhari, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya”. Kompetisi ini diikuti oleh penyuluh agama dari seluruh kabupaten di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menjadikannya ajang yang sangat kompetitif. Syarah unggul dengan mengangkat metode talaqqi, pendekatan pembelajaran Al-Qur’an yang menekankan pada pembacaan langsung antara pengajar dan murid. Dia menekankan bahwa metode talaqqi sangat efektif dalam meningkatkan literasi Al-Qur’an dan mengurangi buta aksara Al-Quran di masyarakat.
“Hadits riwayat Al-Bukhari tentang keutamaan belajar Al-Qur’an menjadi alasan saya memilih bidang penyuluhan literasi Al-Qur’an. Saya ingin ibu-ibu majelis taklim, remaja, dan anak-anak dibimbing dalam membaca, menulis, mentadaburi, menghafal, dan mengamalkan Al-Qur’an,” tutur Syarah.
Dalam mengajarkan Al-Qur’an, Syarah menggunakan metode talaqqi, di mana dia membacakan ayat dan ibu-ibu menirukan bacaannya. Dia juga mengajarkan ilmu tajwid agar para peserta memahami dan memperbaiki bacaannya. Untuk menghafal Al-Qur’an, Syarah menerapkan metode tikrar, yaitu menghafal tanpa sadar dengan mengulang-ulang membaca ayat hingga hafal.
“Saya juga mengajarkan anak-anak dan remaja untuk mempersiapkan mereka mengikuti lomba MTQ dalam kategori Tartil, Tilawah, Hafalan, dan Kaligrafi. Alhamdulillah, beberapa murid saya memenangkan lomba MTQ di tingkat desa dan kecamatan pada tahun 2023,” ungkapnya.
Inovasi lain yang dilakukan Syarah adalah penggunaan ponsel Android sebagai sarana belajar. “Agar anak-anak dan remaja tertarik membaca Al-Qur’an, saya membuat kuis menggunakan ponsel, sehingga ponsel bisa digunakan untuk hal positif bagi generasi Z. Saya juga mengajarkan mereka membaca dan menghafal Al-Qur’an melalui aplikasi Al-Qur’an di ponsel,” jelas Syarah.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca, menulis, menghafal, dan mengamalkan Al-Qur’an di kalangan anak-anak, remaja, dan ibu-ibu jemaah majelis taklim di Desa Air Merbau, Kecamatan Tanjungpandan.
Keberhasilan Syarah di tingkat provinsi membuka jalan baginya untuk maju ke kompetisi nasional, mewakili Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Harapannya, dia dapat terus mengharumkan nama daerah dan menjadi teladan bagi penyuluh agama lainnya di seluruh Indonesia.
Lomba Penyuluh Agama Islam Award merupakan ajang bergengsi yang diselenggarakan setiap tahun untuk meningkatkan kompetensi dan inovasi para penyuluh agama. Kategori Peningkatan Literasi Al-Qur’an menjadi salah satu kategori utama karena pentingnya pemahaman dan pengamalan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari umat Islam.
Dengan persiapan matang dan dedikasi tinggi, Syarah optimis dapat memberikan yang terbaik di tingkat nasional. Dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Kepulauan Bangka Belitung sangat diharapkan agar Syarah dapat kembali membawa pulang gelar juara dan menginspirasi lebih banyak orang untuk mencintai dan memahami Al-Qur’an.