Pertamina Ajak Mahasiswa Singapura Bangun Energi Berkelanjutan
![Pertamina Ajak Mahasiswa Singapura Bangun Energi Berkelanjutan](https://infofilantropi.com/wp-content/uploads/2024/10/20OKTBUIF-Pertaminacampus-1024x679.jpeg)
Dok. Pertamina
INFOFILANTROPI.COM, Singapura – Pertamina kembali melaksanakan program Pertamina Goes To Campus (PGTC) 2024, yang kali ini berlangsung di Singapura, menandai pertama kalinya acara ini diadakan di luar negeri. Mengusung tema Sustainability Pioneers, acara ini bertujuan untuk mengajak mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi di Singapura berkontribusi dalam membangun masa depan energi yang lebih berkelanjutan.
PGTC di Singapura ini diselenggarakan atas kerja sama Pertamina dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia di Singapura (PPIS) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura, dan berlangsung selama dua hari, 16-17 Oktober 2024.
Dalam sambutannya, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menyampaikan bahwa Indonesia menargetkan untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2045. Hal ini memerlukan pertumbuhan ekonomi yang konsisten dan berkesinambungan.
“Untuk mencapai status high-income country, Indonesia harus mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7-8% setiap tahunnya. Salah satu kunci utama untuk mewujudkan hal ini adalah meningkatkan kontribusi sektor manufaktur hingga 30% dari PDB. Untuk itu, ketahanan energi yang mencakup energi fosil dan energi terbarukan sangat penting. Pertamina secara konsisten menjalankan program biofuel guna menyediakan energi hijau berbasis sumber daya alam lokal,” ungkap Nicke.
Nicke juga menekankan pentingnya peran aktif dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk mahasiswa, dalam mewujudkan transisi energi. Ia berharap melalui PGTC, mahasiswa Indonesia di Singapura dapat turut berpartisipasi dalam pembangunan negeri.
“Transisi energi di Indonesia tak hanya bertujuan untuk mengurangi emisi karbon, tetapi juga meningkatkan reputasi Indonesia di panggung internasional. Kita memerlukan kontribusi dari generasi muda, dan saya mengajak mahasiswa yang sedang belajar di luar negeri untuk kembali ke tanah air setelah lulus, dan bersama-sama membangun Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan,” tambah Nicke.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura, Suryo Pratomo, juga menyampaikan dukungannya terhadap program ini. Ia menilai bahwa melibatkan mahasiswa dalam diskusi mengenai keberlanjutan adalah langkah yang strategis.
“Acara ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan kita menuju masa depan yang berkelanjutan. Diskusi yang kita lakukan tidak hanya mengenai energi, tetapi juga membahas transisi energi sebagai tantangan global. Kolaborasi antara pelajar dan industri sangat penting, karena masa depan energi berkelanjutan tidak hanya ditentukan oleh teknologi, tetapi juga partisipasi aktif dari generasi muda,” ujar Suryo.
Hari pertama PGTC di Singapura diisi dengan diskusi bertema Pertamina Energizing Talks, yang menghadirkan beberapa pembicara, termasuk SVP Business Development Pertamina Wisnu Medan Santoso dan SVP Human Capital Management Saptiadi Nugroho, serta narasumber internasional lainnya. Pada hari kedua, mahasiswa Indonesia di Singapura berkesempatan mengunjungi kantor PT Pertamina International Shipping di Asia Pacific.
Rangkaian kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih dalam kepada mahasiswa tentang isu-isu energi terkini, membuka ruang bagi kontribusi mereka, serta memberikan informasi tentang kualifikasi yang dibutuhkan untuk berkecimpung dalam industri energi sebagai generasi penerus sumber daya manusia Indonesia.
Sebagai perusahaan yang memimpin transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 melalui berbagai program yang berkontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Semua langkah tersebut sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis Pertamina.