Respons Cepat PGE Area Kamojang Padamkan Kebakaran Hutan Gunung Guntur

Respons Cepat PGE Area Kamojang Padamkan Kebakaran Hutan Gunung Guntur

Dok. Pertamina

INFOFILANTROPI.COM, Garut – PT Pertamina Geothermal Tbk. (PGE) Area Kamojang dengan sigap merespons permintaan bantuan dari Kepala Seksi Wilayah V Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat dalam upaya memadamkan kebakaran hutan yang terjadi di Gunung Guntur, Jawa Barat, pada 21 Agustus 2024. Tim Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) PGE berhasil menghentikan penyebaran api dan mencegah kebakaran meluas.

Keberhasilan ini tak lepas dari koordinasi yang kuat antara PGE Area Kamojang, BBKSDA, relawan, petugas pemadam kebakaran, dan masyarakat setempat. Kolaborasi ini menunjukkan pentingnya kerja sama yang erat dalam menangani bencana alam yang mengancam lingkungan.

General Manager PGE Area Kamojang, Rahmad Harahap, menegaskan, “PGE selalu siap mendukung penuh upaya penanganan bencana dan perlindungan lingkungan. Aksi pemadaman kebakaran ini adalah wujud nyata komitmen kami dalam menjaga kelestarian ekosistem di sekitar wilayah operasional. Kami bukan hanya penghasil energi bersih, tetapi juga penjaga lingkungan di daerah tempat kami beroperasi,” ujar Rahmad.

Tim HSSE PGE yang dikerahkan terdiri dari empat personel berpengalaman dalam penanganan kebakaran hutan, seperti saat mereka sukses memadamkan api di Gunung Papandayan pada tahun 2023. Mereka adalah Asep MD (Security Penanggung Jawab), Devi BNS (Security Non Fisik), Isep Saepudin (Security Regu 4), dan Hardi Wibowo (Security Regu 4). Tim ini juga mendapat dukungan dari Komunitas Pecinta Alam HPA Surpapala yang membantu menghadapi medan ekstrem di Gunung Guntur, dengan Hendro Gunawan sebagai salah satu tokoh penting dalam misi tersebut.

Dengan koordinasi bersama BBKSDA dan polisi kehutanan, tim PGE melakukan pemetaan lokasi kebakaran serta pemadaman di berbagai titik api yang tersebar di area seluas sekitar 1.200 meter. Kebakaran ini melanda kawasan konservasi Gunung Guntur, termasuk Blok Cigenjreng, Puncak Guntur, Sangiang Buruan, hingga Pos 3 pendakian, menghanguskan kurang lebih 200 hektare lahan yang ditumbuhi vegetasi seperti pinus, cantigi, kaliandra, serta semak belukar.

Medan yang berat dan keterbatasan sumber air menjadi tantangan besar bagi tim. Namun, mereka menggunakan teknik sederhana seperti memanfaatkan ranting kayu untuk memadamkan api di tiga titik utama, karena penggunaan alat berat seperti jet shooter dan pompa air mobile tidak memungkinkan di lokasi tersebut. Pemadaman berlangsung mulai pukul 16.00 hingga 20.00 WIB, dan setelah memastikan tidak ada lagi titik api yang aktif, tim PGE kembali ke Kamojang melalui jalur Cipanas, Garut, pada pukul 22.30 WIB.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyatakan bahwa Pertamina Group selalu berupaya membantu dalam penanganan bencana alam sebagai bagian dari komitmen mereka terhadap kelestarian lingkungan. “Pertamina Peduli aktif terlibat dalam berbagai program tanggap darurat sebagai wujud nyata komitmen kami untuk hadir bagi masyarakat dan lingkungan,” tutur Fadjar.

Dalam beberapa waktu ke depan, PGE Area Kamojang akan terus memantau situasi pasca kebakaran dan turut berpartisipasi dalam upaya pemulihan lingkungan. Selain upaya pemadaman, PGE juga berkomitmen menjalankan berbagai inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) berkelanjutan di Area Kamojang, dengan fokus pada pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat sekitar.

Sebagai pemimpin dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission pada tahun 2060 dengan terus mendorong program-program yang berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Semua upaya ini sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasional Pertamina.