Rumah Zakat Inisiasi Asia Afrika  NGO untuk Percepat Kemerdekaan Palestina

Percepat Kemerdekaan Palestina

Acara dskusi dan curah gagasan dalam Urun Rembuk Kemerdekaan Palestina yang diinisiasi Rumah Zakat ( foto: iman)

INFOFILANTROPI.COM, BANDUNG – Genosida yang terjadi di Palestina oleh penjajah Israel terus memakan korban setiap harinya.Setidaknya hingga akhir September 2024 sudah 41.431 jiwa meninggal dimana lebih dari 70% nya adalah anak-anak.

Demikian diungkapkan CEO Rumah Zakat Irvan Nugraha saat menggelar diskusi bertajuk Urun Rembuk Kemerdekaan Palestina di Hotel Grand Preanger, Kota Bandung, Jumat (4/10/2024) sore.

Irvan menambahkan kegiatan ini merupakan salah satu Upaya merespons perhatian masyarakat terhadap kondisi Palestina yang mulai berkurang khususnya setelah Ramadhan. Sementara situasi dan kondisi di Palestina khususnya di wilayah Gaza semakin buruk dan memprihatinkan.

“Kita melihat tren kondisi masyarakat suaranya semakin berkurang padahal kondisi masyarakat di Gaza semakin memprihatinkan,” imbuhnya.

Menurut Irvan, acara kegiatan Urun Rembuk Kemerdekaan Palestina sebagai salah satu upaya menampung masukan dan gagasan dari berbagai pihak.

“Lewat acara ini kami ingin membangkitkan semangat masyarakat dalam membela dan peduli terhadap perjuangan rakyat Palestina dari berbagai pihak dan menampung masukan-masukan aspirasi dari donatur, mitra dan stakeholder rumah zakat,” kata dia.

Irvan menyebut gagasan yang diutarakan mulai dari jangka pendek, jangka menengah hingga jangka panjang. Termasuk masyarakat terlibat dalam kemerdekaaan Palestina dan kampanye-kampanyenya.

“Berharap bahwa masyarakat semakin paham dan terus berupaya menyuarakan hal ini dan itu gerakannya sistematis dalam edukasinya,” kata dia.

Selain itu, masukan dari peserta kegiatan lainnya yaitu bagaimana mendorong pemerintah untuk terus meneruskan program-program yang selama ini berjalan. Termasuk masukan agar Indonesia terdepan dalam menyuarakan kemerdekaan Palestina.

“Tadi alhamdulillah ada usulan masyarakat menguatkan dukungan dalam forum luar biasa Bandung Solidarity Forum untuk mengadakan Asia Afrika NGO, pertemuan NGO di Asia Afrika supaya menghidupkan semangat konferensi Asia Afrika yang tentu tujuannya menentang kolonialisme,” paparnya.

Selain itu, pihaknya tengah mengupayakan shelter yang dapat digunakan saat gencatan senjata terjadi. Termasuk mendorong agar Palestina sejajar di PBB.

“Shelter disiapkan, mudah-mudahan ada gencatan senjata,” kata dia.

Sementara itu, Direktur Program Rumah Zakat Murni Alit Baginda menambahkan Rumah Zakat sudah mempersiapan pembangunan shelter atau hunian sementara bagi masyarakat Gaza.  Rumah itu akan dilengkapi dengan fasilitas publik yang bisa diakses dalam satu kawasan.

“Pembuatan shelter akan dilakukan di Rafah, Mesir. Saat akses terbuka, pasca gencatan senjata, shelter akan dikirim ke wilayah Gaza,” tambahnya.

Pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan mitra lokal di Gaza. Lahan juga sudah tersedia. Rumah Zakat membangun 500 shelter untuk keluarga besar dan 500 shelter untuk keluarga kecil. Seluruh rumah sudah dilengkapi air bersih, listrik dari solar panel, fasilitas kesehatan, pendidikan dan taman bermain.

Lebih jauh, Murni menambahkan sudah 76 tahun penjajahan dilakukan oleh bangsa Israel pada Palestina. Total korban jiwa sejak 1948 hingga 2023 sudah mencapai lebih dari 100.000 jiwa.

Rumah Zakat mendukung langkah-langkah pemerintah Republik Indonesia dalam upaya menyuarakan untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina.

Sejak terjadinya tragedi genosida dan blokade Israel pada 7 Oktober 2023, Rumah Zakat sebagai lembaga amil zakat dan kemanusiaan terus berkolaborasi dengan masyarakat serta pemerintah Indonesia dalam mendistribusikan bantuan kemanusiaan untuk Palestina.

Hingga September 2024, Rumah Zakat telah mendistribusikan bantuan kepada 838.643 penerima manfaat di Gaza. Adapun bantuan yang diberikan berupa makanan, air bersih, obat-obatan, pakaian, hingga daging qurban.

“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dari para donatur yang telah mengamanahkan dana zakat, infak, dan sedekahnya untuk membantu Palestina,” tutur Murni.

Hadir dalam acara tersebut Agung Nurwijoyo selaku Sekjen Misi Indonesia untuk Perdamaian Dunia (MINDA) serta Rahmawati Husein selaku Dewan Pakar Muhammadiyah  Disaster Management Center (MDMC). Juga perwakilan komunitas, organisasi dan lembaga, media massa, individu dan pengusaha yang peduli ke kemerdekaan Palestina.

Diakhir acara secara simbolis diserahkan bantuan kemanusiaan untuk Palestina dari Rumah Amal Salman lewat Rumah Zakat.