Untuk Memproduksi Vaksin Pneumokokal Konjugat 15-valent (PCV15) Secara Lokal di Indonesia, MSD dan Bio Farma Menandatangani Perjanjian Kerangka Kerja Terkait Kerjasama Transfer Teknologi
![Untuk Memproduksi Vaksin Pneumokokal Konjugat 15-valent (PCV15) Secara Lokal di Indonesia, MSD dan Bio Farma Menandatangani Perjanjian Kerangka Kerja Terkait Kerjasama Transfer Teknologi](https://infofilantropi.com/wp-content/uploads/2025/02/pcx7-1024x359.jpeg)
(ki-ka): David Peacock, President of Asia Pacific, MSD; George Stylianou, Managing Director MSD Indonesia; Shadiq Akasya, Direktur Utama Bio Farma; Budi Gunadi Sadikin
George Stylianou, Managing Director MSD Indonesia (kedua kiri), dan Shadiq Akasya, Direktur Utama Bio Farma (kedua kanan), menandatangani perjanjian transfer teknologi untuk produksi Vaksin Pneumokokal Konjugat 15-valent (PCV15) di Indonesia pada Kamis (13/2) di Jakarta. Disaksikan oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin (kanan), dan David Peacock, President of Asia Pacific, MSD. Kerja sama ini menjadi tonggak penting dalam memperluas akses vaksin penyelamat jiwa dan memperkuat ketahanan kesehatan nasional.
INFOFILANTROPI.COM, JAKARTA, INDONESIA, 13 Februari 2025 – MSD (nama dagang dari Merck & Co., Inc., Rahway, N.J., AS) dan Bio Farma (Induk Holding BUMN Farmasi – dengan anak perusahaan Kimia Farma dan Indo Farma), produsen vaksin terkemuka di Indonesia, telah menandatangani perjanjian kerangka kerja sama yang berfokus pada kemitraan transfer teknologi untuk memproduksi Vaksin Pneumokokal Konjugat 15-valent (PCV15) secara lokal di Indonesia.
Kolaborasi penting ini menitikberatkan pada pengembangan PCV15 produksi lokal untuk pencegahan penyakit pneumokokal invasif, yaitu infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang disebut streptococcus pneumoniae. Kemitraan ini sejalan dengan Asta Cita Indonesia: Menuju Indonesia Emas 2045, terutama fokus pada penguatan ketahanan sistem kesehatan.
Perjanjian ini ditandatangani di Jakarta oleh George Stylianou, Managing Director MSD Indonesia, dan Shadiq Akasya, Direktur Utama Bio Farma, disaksikan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia, Aminuddin Ma’ruf, dan President of MSD Asia Pacific, David Peacock.
Pneumonia menjadi penyebab utama penyakit dan kematian pada bayi dan anak-anak di Indonesia, yaitu sekitar 14,5% kasus kematian bayi dan 5% kasus kematian pada anak di bawah lima tahun [1]. PCV15 secara khusus mencakup perlindungan terhadap serotipe 22F dan 33F, serta telah menunjukkan imunogenisitas yang lebih unggul untuk serotipe 3 dibandingkan dengan vaksin PCV lainnya [2]. Streptococcus pneumoniae serotipe 3, 22F, dan 33F diakui sebagai penyebab pneumonia di berbagai populasi[3].
“Vaksinasi adalah komponen penting dalam memerangi pneumonia, dan PCV15 akan memainkan peran integral dalam mencegah penyakit yang mengancam nyawa anak-anak kita,” ujar Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin. “Kemitraan ini tidak hanya mendukung transformasi kesehatan kami, yang pilar ketiganya berfokus pada ketahanan kesehatan yang sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia melalui penyediaan layanan kesehatan yang memadai, tetapi juga merupakan langkah penting menuju peningkatan kapabilitas vaksinasi kita. Hal ini mendorong percepatan peningkatan layanan kesehatan dan melindungi generasi yang akan datang.”
Dampak positif dari kolaborasi pada layanan kesehatan ini menegaskan komitmen MSD dalam menghadapi tantangan kesehatan di Indonesia yang mendesak. David Peacock, President of Asia Pacific, MSD, menambahkan, “Perjanjian kemitraan hari ini dibangun dari kemitraan MSD yang sudah terjalin dengan Bio Farma, yang memungkinkan kami untuk memperluas produksi dan pasokan PCV kami di Indonesia. Di MSD, kami berkomitmen untuk meningkatkan akses terhadap vaksin yang dapat menyelamatkan jiwa serta mengatasi beban penyakit pneumokokus di Indonesia. Kerja sama hari ini mencerminkan dedikasi MSD untuk mendukung aspirasi Indonesia mewujudkan lingkungan kesehatan yang berkelanjutan dan membangun infrastruktur vaksinasi yang kuat. Kami berharap dapat memperkuat kerja sama jangka panjang dengan Bio Farma dan meningkatkan kualitas kesehatan generasi masa depan Indonesia.”
![](https://infofilantropi.com/wp-content/uploads/2025/02/pcv3.jpg)
Memahami beban yang berat dari penyakit pneumokokus di Indonesia, produksi PCV15 secara lokal menegaskan pendekatan proaktif dalam rangka meningkatkan layanan kesehatan. PCV15 melindungi dari 15 jenis virus S. pneumoniae, termasuk yang terkait dengan penyakit kritis.
Perjanjian yang ditandatangani hari ini juga merupakan langkah signifikan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam mendukung Asta Cita Indonesia, khususnya dalam memperkuat pemrosesan hilir dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai domestik. Seperti yang diungkapkan Aminuddin Ma’ruf, Wakil Menteri BUMN Republik Indonesia, “Kemitraan ini menandai pencapaian penting dalam upaya menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi vaksin dunia. Inisiatif ini sejalan dengan arahan pemerintah dalam memperkuat kemandirian industri kesehatan nasional sekaligus membangun ekosistem farmasi yang lebih berdaya saing. Kolaborasi dengan perusahaan biofarmasi global seperti MSD tidak hanya akan meningkatkan kapabilitas lokal kami, tetapi juga memastikan bahwa Indonesia mampu memenuhi standar internasional. Kementerian BUMN terus mendorong kolaborasi strategis yang mempercepat inovasi, meningkatkan daya saing industri farmasi nasional, dan memastikan akses layanan kesehatan berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia.”
Kemitraan ini melanjutkan kesuksesan kemitraan transfer teknologi antara MSD dengan Bio Farma untuk produksi lokal vaksin 4-valent Human Papillomavirus (HPV), NUSAGARD® yang diluncurkan pada Agustus 2023. Pengalaman yang didapatkan dari produksi lokal vaksin 4-valent HPV telah berkontribusi besar dalam upaya transfer teknologi PCV15 saat ini, memperkuat kapabilitas Bio Farma dalam memproduksi vaksin berkualitas tinggi di dalam negeri.
“Perjanjian kemitraan hari ini tidak hanya meningkatkan kapabilitas produksi vaksin di Indonesia, tetapi juga mencerminkan komitmen kami dalam mendukung Asta Cita Indonesia dan memberikan kontribusi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia, melalui kemampuan memproduksi vaksin inovatif secara lokal,” ucap Shadiq Akasya, Direktur Utama Bio Farma. “Kami sangat antusias bekerja sama dengan MSD, perusahaan biofarmasi global terkemuka, dalam mencapai tujuan kami. Kemitraan yang terus berlanjut dengan MSD akan terus memperkuat kapabilitas vaksinasi kami, sehingga kami dapat memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat dan untuk masa depan yang lebih sehat.”
![](https://infofilantropi.com/wp-content/uploads/2025/02/pcv5.jpg)
Tentang MSD
Di MSD, dikenal sebagai Merck & Co., Inc., Rahway, N.J., USA di Amerika Serikat dan Kanada, kami bersatu dalam tujuan kami: Kami menggunakan kekuatan ilmu pengetahuan terdepan untuk menyelamatkan dan meningkatkan kehidupan di seluruh dunia. Selama lebih dari 130 tahun, kami telah membawa harapan bagi umat manusia melalui pengembangan obat-obatan dan vaksin penting. Kami bercita-cita untuk menjadi perusahaan biofarmasi intensif penelitian terkemuka di dunia – dan hari ini, kami berada di garis depan penelitian untuk memberikan solusi kesehatan inovatif yang memajukan pencegahan dan pengobatan penyakit pada manusia dan hewan. Kami mendorong tenaga kerja global yang beragam dan inklusif dan beroperasi secara bertanggung jawab setiap hari untuk memungkinkan masa depan yang aman, berkelanjutan, dan sehat bagi semua orang dan komunitas. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi dan terhubung dengan kami di Twitter, LinkedIn dan YouTube.
Tentang Bio Farma
PT Bio Farma (Persero) adalah holding BUMN farmasi terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang kesehatan dengan layanan end-to-end, mulai dari penelitian dan pengembangan farmasi, manufaktur, dan distribusi, hingga operasi apotek ritel, klinik, dan laboratorium klinis. Untuk mendukung kegiatan usahanya, Bio Farma memiliki kantor pusat dan pabrik seluas 91.058 meter persegi di Bandung, Jawa Barat, yang yang mencakup gedung perkantoran dan fasilitas pabrik. Perusahaan juga memiliki kantor perwakilan di Jakarta. Dengan kapasitas produksi lebih dari 3,2 miliar dosis vaksin per tahun, perusahaan telah mengekspor produknya ke lebih dari 150 negara. Bio Farma merupakan perusahaan induk dari dua emiten farmasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Indofarma Tbk (INAF). Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi: www.biofarma.co.id.
Dok foto : Komunikasi Perusahaan Bio Farma
[1] UNICEF, ‘Pemerintah Berikan Imunisasi PCV bagi Seluruh Anak Indonesia Untuk Melindungi dari Bahaya Radang Paru (Pneumonia)’ Link
[2] Lupinacci R, Rupp R, Wittawatmongkol O, et al. A phase 3, multicenter, randomized, double-blind, active-comparator-controlled study to evaluate the safety, tolerability, and immunogenicity of a 4-dose regimen of V114, a 15-valent pneumococcal conjugate vaccine, in healthy infants (PNEU-PED). World Society for Pediatric Infectious Diseases (WSPID); 2022; Virtual
[3] National Library of Medicine. “Serotype 3 is a common serotype causing invasive pneumococcal disease in children less than 5 years old, as identified by real-time PCR”. Link