Update Terkini: Perkembangan dan Respons Terhadap Bencana 30 Maret 2025

INFOFILANTROPI.COM, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat berbagai kejadian bencana dan upaya penanganannya pada Minggu (30/3). Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H, bencana hidrometeorologi basah masih mendominasi wilayah Pulau Jawa.
Di Provinsi Jawa Tengah, hujan lebat menyebabkan meluapnya Anak Sungai Karangwaru yang merendam Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, pada Jumat (28/3). BPBD Kabupaten Sragen melaporkan bahwa lima hektare lahan dan satu akses jalan terdampak dengan ketinggian air mencapai 50 sentimeter. Meski banjir mulai surut, hujan dengan intensitas sedang masih turun di wilayah tersebut.
Kabupaten Klaten juga mengalami hujan lebat disertai angin kencang pada hari yang sama, menyebabkan banjir di lima kecamatan. Laporan BPBD menyebutkan satu rumah mengalami kerusakan ringan, satu jembatan rusak sedang, serta beberapa pohon dan baliho roboh. Sebanyak 26 rumah dan empat akses jalan terdampak. Hingga Sabtu (29/3), beberapa titik masih tergenang, sementara tim gabungan telah menangani pohon tumbang dan baliho yang roboh.
Di Kabupaten Karanganyar, hujan deras selama 10 jam memicu tanah longsor di empat kecamatan. Sebanyak sembilan rumah, satu garasi, dan kandang ternak terdampak. BPBD setempat telah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk pembersihan material longsor.
Sementara itu, Kabupaten Purworejo mengalami banjir akibat hujan lebat yang menyebabkan tanggul jebol di enam kecamatan. BPBD melaporkan 50 jiwa mengungsi, 486 rumah serta 1.614 jiwa terdampak. Penyaluran bantuan logistik dan pendirian dapur umum telah dilakukan dengan dukungan BPBD Provinsi Jawa Tengah.
Di Kabupaten Kebumen, banjir akibat hujan deras dan angin kencang menyebabkan enam tanggul jebol serta merendam empat kecamatan. Sebanyak 30 rumah terdampak, dengan tinggi muka air mencapai 100 sentimeter. BPBD melaporkan bahwa banjir mulai surut.
Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Bantul dilanda hujan lebat yang memicu pergerakan tanah serta banjir di 11 kecamatan. Sebanyak 448 rumah, dua fasilitas umum, delapan sekolah, dan satu tempat ibadah terdampak. BPBD melaporkan enam rumah mengalami kerusakan ringan, sementara satu jembatan dan lima talud mengalami kerusakan. Tim gabungan telah melakukan evakuasi dan pemantauan di lokasi terdampak.
Kabupaten Gunung Kidul juga mengalami banjir di 11 kecamatan akibat hujan deras disertai petir dan angin kencang. BPBD mencatat 84 rumah, dua jembatan, fasilitas ibadah, empat kolam ikan, dan dua rumah makan terdampak. Warga yang terdampak telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Di Kabupaten Kulon Progo, banjir merendam lima kecamatan, menyebabkan 108 jiwa mengungsi. Sebanyak 178 rumah, dua tempat ibadah, satu fasilitas umum, serta lahan pertanian terdampak. BPBD bersama Dinas Sosial telah menyalurkan bantuan pangan bagi warga terdampak.
Di Provinsi Jawa Timur, hujan lebat menyebabkan meluapnya Sungai Gembong dan Petung, mengakibatkan banjir di Kecamatan Panggungrejo dan Bugul Kidul, serta empat kecamatan lain di Kabupaten Pasuruan. Sebanyak 1.658 rumah terdampak, dan BPBD bersama tim provinsi telah menyalurkan bantuan logistik serta paket kebersihan.
Banjir juga terjadi di Kabupaten Madiun akibat hujan deras di wilayah hulu Sungai Bengawan Madiun. Sebanyak 644 rumah dan 93 hektare sawah terdampak dengan tinggi air 20-40 sentimeter. BPBD Kabupaten Ngawi terus melakukan pemantauan dan asesmen terhadap wilayah terdampak, sementara banjir dilaporkan mulai surut.
Berdasarkan prakiraan cuaca ekstrem yang dirilis untuk periode 30 Maret hingga 1 April 2025, wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat meliputi Provinsi Aceh, Bali, Bengkulu, Banten, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Lampung, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Utara.
Untuk mengantisipasi potensi cuaca ekstrem selama libur Idul Fitri, BNPB kembali menerapkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sejak Jumat (28/3). Langkah ini bertujuan untuk mengurangi curah hujan tinggi di wilayah Jawa Barat guna memastikan kelancaran perjalanan para pemudik.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi, terutama saat mudik lebaran. Masyarakat disarankan memastikan kondisi kendaraan aman, membawa dokumen perjalanan lengkap, serta menjaga stamina selama perjalanan. Saat melintas di daerah perbukitan saat hujan deras, disarankan untuk berpindah ke lokasi lebih aman dan menghindari pohon rimbun serta papan reklame. BNPB juga menyediakan informasi jalur mudik aman melalui laman https://gis.bnpb.go.id/petamudik2025/ dan http://inarisk.bnpb.go.id/jalurmudik2025.