BPJPH Ajak Mahasiswa Aktif Bangun Ekosistem Halal Nasional

BPJPH Ajak Mahasiswa Aktif Bangun Ekosistem Halal Nasional

INFOFILANTROPI.COM, Semarang – Wakil Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Afriansyah Noor, menyerukan agar mahasiswa mengambil peran aktif dalam memperkuat ekosistem halal di Indonesia. Seruan ini disampaikan saat membuka Seminar Nasional bertajuk “Membangun Ekonomi Indonesia Melalui Industri Halal dan Keuangan Syariah” di UIN Walisongo Semarang.

Afriansyah menekankan bahwa aksi nyata, meski dimulai dari hal kecil, sangat berarti. “Mulailah dengan bertanya pada diri sendiri saat membeli makanan, apakah sudah bersertifikat halal. Jika belum, dorong pelaku usaha untuk mengurus sertifikatnya. Konsumen punya peran penting dalam mendorong industri halal,” ujarnya.

Menurut Afriansyah, industri halal kini tidak hanya terkait aspek agama, melainkan juga sebagai jaminan mutu produk yang melibatkan integrasi prinsip syariah dan teknologi. Proses sertifikasi halal memerlukan dukungan laboratorium untuk memastikan produk bebas dari bahan yang tidak halal, seperti porcine.

Sementara itu, Rektor UIN Walisongo, Nizar Ali, menyatakan komitmen kampusnya dalam mengembangkan industri halal melalui rencana pendirian Fakultas Industri Halal di lahan seluas 5,4 hektare. “Ini bukti nyata kami mendukung ekosistem halal yang kuat dan berkelanjutan,” katanya.

Nizar juga menggarisbawahi bahwa pembangunan industri halal mencakup aspek barang dan jasa, infrastruktur, SDM, serta dukungan pemerintah—sebuah kerja lintas sektor yang melibatkan akademisi, pelaku usaha, dan regulator.

Menariknya, Nizar membagikan hasil survei yang menunjukkan bahwa produk dengan sertifikat halal mendapat kepercayaan lebih dari konsumen sehingga penjualannya meningkat. “Kami temukan pedagang bakso di sekitar kampus yang penjualannya melonjak setelah mengantongi sertifikat halal,” tambahnya.

Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, melalui Kepala Divisi Ekonomi Syariah, Ambawani Restu Widi, turut menyoroti pentingnya literasi ekonomi syariah yang masih di bawah 50 persen. Bank Indonesia pun terus mendorong sertifikasi halal di kalangan UMKM.

Seminar ini merupakan hasil kolaborasi UIN Walisongo, Bank Indonesia Jawa Tengah, dan Walisongo Halal Center, menghadirkan civitas akademika, pelaku industri, dan pemerintah. Diharapkan mahasiswa yang terlibat menjadi agen perubahan untuk masa depan ekosistem halal yang inklusif dan berkelanjutan.