Keterbatasan Tak Surutkan Tekad Ustaz Hari untuk Berbagi Ilmu
![Keterbatasan Tak Surutkan Tekad Ustaz Hari untuk Berbagi Ilmu](https://infofilantropi.com/wp-content/uploads/2024/06/2JuniIF-DDustazHari.jpg)
Keterbatasan Tak Surutkan Tekad Ustaz Hari untuk Berbagi Ilmu
INFOFILANTROPI.COM, DEPOK – Keterbatasan bukanlah halangan untuk menyebarkan kebaikan. Seperti embun pagi yang tak pernah absen, demikian pula semangat Ustaz Hari Aprian (35), seorang guru ngaji yang memiliki keterbatasan penglihatan. Meski hanya memiliki sebagian kecil penglihatan, ia tetap berdedikasi mengajar anak-anak.
Selama 19 tahun, Ustaz Hari mengabdikan dirinya untuk mengajarkan literasi agama Islam kepada anak-anak, agar mereka dapat memberdayakan diri dan keluarga. Berbagai usaha telah dilakukan, mulai dari penggunaan kacamata hingga mempertimbangkan donor mata, namun kerusakan pada saraf matanya tak dapat diatasi.
“Kondisi ini justru menguatkan tekad saya untuk bermanfaat bagi orang lain. Mengajar ngaji adalah cara saya bersyukur kepada Allah,” ujar Ustaz Hari.
Setiap hari, hampir 100 anak belajar mengaji di bawah bimbingannya. Karena rumah kontrakannya kecil, ia mengajar di teras belakang rumah tetangganya, menciptakan lingkungan belajar yang hangat.
Pada Hari Pendidikan Nasional (2/5/2024), Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa memberikan kado berupa laptop kepada Ustaz Hari melalui Program Layanan Mustahik. “Laptop ini sangat saya butuhkan untuk mengembangkan metode pengajaran,” ungkapnya dengan penuh syukur.
Ustaz Hari bertekad untuk terus mengajar hingga akhir hayat, meskipun memiliki keterbatasan fisik. “Saya ingin terus mengajar ngaji sampai akhir hayat. Doakan semoga dakwah saya semakin luas dan diridai Allah,” harapnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada para donatur dan muzaki yang telah menyalurkan zakatnya melalui Dompet Dhuafa. “Syukron wa jazakumullah khair. Semoga Allah membalas kebaikan para donatur dengan barokah,” doanya.
Di tempat terpisah, Mustaki, Manager Program LPM Dompet Dhuafa, menegaskan bahwa dukungan untuk guru ngaji akan terus hadir. “Mereka berjasa dalam pendidikan dan dakwah, sepatutnya kita selalu peduli,” pungkasnya.